Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro menugaskan 178 penyuluh agama untuk menguatkan edukasi bahaya judi online (judol) yang memiliki dampak negatif, kepada masyarakat di wilayah setempat.

"Judi online berdampak sangat besar, sehingga Kemenag Bojonegoro memerintahkan penyuluh untuk memberikan edukasi kepada masyarakat," kata Pelaksana Tugas Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Plt Kasubbag TU) Kantor Kemenag Bojonegoro Moh. Zainal Arifin, dalam keterangan yang diterima di Bojonegoro, Sabtu.

Hal itu disampaikan Zainal saat pembekalan dan evaluasi kinerja penyuluh, dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya judi online.

"Setidaknya Kemenag Bojonegoro memiliki 178 tim penyuluh yang harus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya judi online," terang Zainal.

Maraknya judi online  yang terjadi di masyarakat, menurutnya berdampak besar dan merusak moral bangsa.

Untuk itu keberadaan penyuluh Kemenag Bojonegoro merupakan garda terdepan yang harus aktif untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak buruk dari judi online.

"Penyuluh harus aktif menyosialisasikan baik secara langsung maupun melalui media sosial dan juga platform lainnya," jelasnya.

Dia menambahkan, judi online berdampak negatif bagi perkembangan generasi muda dan menjadi ancaman serius bagi masyarakat.

"Stop judi online, dalam ajaran Islam perjudian dalam bentuk apapun dilarang karena dampaknya sangat besar," imbuhnya.

Pewarta: Muhammad Yazid

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024