Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, Jawa Timur mendorong pemerintah kota setempat untuk melibatkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam menjalankan program makan bergizi gratis (MBG).
Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Yona Bagus Widyatmoko saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin, mengatakan pihaknya telah melakukan uji coba MBG di SDN Kedurus I Surabaya selama satu bulan dengan peserta siswa didik sebanyak 258 anak.
"Untuk mendukung program ini harusnya melibatkan keikutsertaan secara aktif para pelaku UMKM, seperti beras ambil lokal dan juga kebutuhan lainnya dari pelaku UMKM lokal," katanya.
Ia mengemukakan kalau pelaku UMKM tersebut dilibatkan tentunya bisa menggerakkan perekonomian di masyarakat, sehingga program nasional ini memiliki efek yang cukup baik kepada pelaku usaha di Kota Surabaya, khususnya yang bergerak dalam bidang kuliner.
Ia menjelaskan patokan harga Rp10 ribu per porsi yang ditentukan oleh pemerintah itu merupakan harga yang wajar. Artinya, itu merupakan penghitungan untuk seorang siswa dalam satu kali makan.
"Harga seperti itu, sangat cukup untuk kebutuhan anak untuk sekali makan. Bukan ukuran untuk orang dewasa. Itu yang harus dipahami," katanya.
Ia menceritakan selama sekitar satu bulan melakukan uji coba kepada ratusan siswa tersebut menunjukkan tren yang sangat positif, karena sebagian besar siswa potensi nilai akademiknya mengalami kenaikan.
"Namun, ada juga yang nilainya stagnan dan ada juga yang mengalami penurunan. Namun, jumlahnya tidak terlalu signifikan," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga telah membuat buku yang bisa dijadikan sebagai bahan rujukan bagi siapa saja yang ingin mengimplementasikan program MBG tersebut.
"Di dalamnya lengkap terdapat berbagai macam informasi, mulai dari nilai siswa, pilihan menu makanan, sampai pendampingan psikologi serta kesehatan dari siswa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024