Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jawa Timur, membuka peluang kerja sama terkait optimalisasi pemanfaatan aset daerah dengan Pemerintah Provinsi Bali termasuk para pelaku usaha di Pulau Dewata tersebut.
‘’Kami membuka peluang kerja sama dengan pemerintah provinsi maupun pelaku usaha di Bali, untuk memanfaatkan peluang tersebut,’’ kata Kepala BPKAD Jawa Timur Sigit Panoentoen, melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Selasa.
Hal ini diungkapkan saat forum bisnis di Denpasar pekan lalu, yang salah satu fokus pembahasan terkait optimalisasi pemanfaatan aset milik daerah. Pada sejumlah kesempatan, forum bisnis tersebut biasanya hanya membahas komoditi barang perdagangan saja.
Langkah optimalisasi aset daerah ini menurut Sigit, sebagai upaya menyikapi penerapan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah (HKPD).
Sigit Panoentoen menjelaskan penerapan HKPD pada 2025 membawa dampak berkurangnya pendapatan hingga Rp4,1 triliun.
‘’Optimalisasi aset merupakan langkah yang bisa diterapkan untuk menutupi kekurangan itu,’’ katanya.
Dia juga menyatakan bahwa BPKAD Jawa Timur sudah menginventarisasi aset milik daerah, yang disesuaikan dengan kebutuhan bidang bisnis, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), serta ketetapan legalitas.
Nilai potensi pemanfaatan aset atau barang milik daerah itu mencapai Rp58,6 triliun.
Selain inventarisasi, BPKAD Jawa timur sudah menyiapkan data base yang berada pada laman www.asetjatim.com. Program yang disebut Jatim Siap Sewa, tersebut, diharapkan juga bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di Provinsi Bali.
‘’Data sudah ada, sudah disesuaikan dengan bidang usaha, rencana tata ruang dan wilayah, dan legalitas yang jelas,’’ ujar Sigit.
Wakil Ketua Umum Bidang Perkoperasian Kadin Provinsi Bali I Ketut Sute menyambut positif kegiatan tersebut. Peluang bisnis di Bali dan Jawa Timur diharapkan bisa tersambung dengan baik.
Dia meyakini, kerja sama ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada masing-masing daerah.
"Konektivitas antar pelaku usaha juga akan berkembang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024