Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak melakukan ziarah ke makam Proklamator RI Soekarno, di Kota Blitar, beberapa hari menjelang coblosan.

"Bung Karno adalah sosok teladan bagi kita semua. Dimana beliau sangat mengutamakan kesatuan dan persatuan bangsa. Bahkan dalam satu sejarah diceritakan, beliau sempat sangat risau dengan hubungan antartokoh bangsa, yang setiap kali ada beda pendapat kerap kali membuat suasana meruncing,” kata Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Senin.

Atas kondisi itu, beliau kemudian berkonsultasi dengan salah satu ulama yakni KH Wahab Chasbullah di Jombang. Saat silaturrahim, Bung Karno mencurahkan kerisauannya. Ia menilai, kondisi tersebut cukup berbahaya bagi keutuhan bangsa Indonesia yang saat itu baru merdeka di tahun 1945.

"Oleh Kiai Wahab, Bung Karno diberikan saran. Bahwa karena saat itu sedang bulan puasa, maka bagaimana kalau digelar silaturahim nasional pada bulan syawal. Namun menyebutnya bukan sekadar silaturahim namun adalah halal bi halal di bulan Syawal," cerita Khofifah. 

"Jadi yang pertama kali menyarankan halal bi halal adalah Kiai Wahab, dan yang pertama kali melaksanakan halal bi halal adalah Bung Karno. Yang kemudian dilakukan di semua lini hingga saat ini setiap di bulan syawal untuk merekatkan kembali silaturahmi, persaudaraan dan saling maaf-memaafkan," tambah Khofifah. 

Secuil cerita sejarah tersebut sekaligus menjadi bukti bagaimana sosok Bung Karno yang begitu dekat dengan ulama khususnya ulama NU. Bahwa umara dan ulama memang tidak bisa dipisahkan.

“Hal ini juga menjadi pengingat bagi kita semua. Bahwa beda pendapat boleh, namun tidak boleh sampai memecahkan persatuan dan persaudaraan di antara kita semua,” kata Khofifah. 
 

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024