Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara dalam Pilkada Jatim dan Pilkada Kota Kediri 2024 dengan melibatkan panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) di kabupaten ini sehingga mereka dapat gambaran tentang pemberian suara pada tanggal 27 November mendatang.

"Kami melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara agar seluruh penyelenggara mempunyai gambaran pemungutan dan penghitungan suara mulai pukul 07.00 WIB, pengukuhan petugas KPPS, pengecekan logistik, anggota tugasnya tahu, dan saat pemungutan suara juga memastikan kalau ada kejadian khusus yang memang berbeda dari skenario," kata Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim di Kediri, Minggu.

Nanang berharap seluruh anggota nantinya juga bisa memahami tentang formulir yakni C plano hasil dan C salinan. Hal itu juga untuk memastikan gambaran hasil pilkada. Jika terjadi konflik, bisa memanfaatkan data yang terekam di formulir tersebut.

"Kami berharap tidak ada sengketa. Kalaupun ada sengketa, nanti dengan formulir yakni C plano hasil dan C salinan sebagai mahkota pilkada," kata dia.

Dikatakan bahwa saat pemberian hak suara nantinya pengamanan juga ketat. Selain dibantu tim perlindungan masyarakat, juga ada dari kepolisian setempat yang turut membantu pengamanan pilkada.

Kegiatan ini diikuti PPK serta PPS yang berjumlah hingga 474 orang. Kegiatan simulasi mulai tahapan hingga penghitungan suara. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Balai Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

Pilkada di Kabupaten Kediri akan diikuti 1.254.964 orang pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Dari jumlah itu, sebanyak 630.299 laki-laki dan 624.665 perempuan.

Aspirasi politik mereka akan diberikan di 2.344 tempat pemungutan suara (TPS) dan empat TPS lokasi khusus yang ada di pondok pesantren di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024