Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menyebut sejumlah lansia masih kesulitan mencoblos dalam simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Kegiatan simulasi ini berlangsung di Joglo Genem, Desa Patik, Kecamatan Pulung, Sabtu dengan melibatkan seluruh panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan sebanyak 300 daftar pemilih tetap (DPT) yang mewakili kondisi sebenarnya.

Ketua KPU Kabupaten Ponorogo, Gaguk Ika Prayitna, di Ponorogo, Sabtu menjelaskan simulasi ini bertujuan memberikan gambaran sekaligus mengevaluasi seluruh proses, mulai dari pencocokan DPT, tahapan pencoblosan, hingga penghitungan dan rekapitulasi hasil suara.

"Simulasi ini penting untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan. Selain itu, kami bisa mengidentifikasi potensi kendala yang mungkin muncul," ujar Gaguk.

Gaguk mengungkapkan, simulasi ini menjadi bagian dari upaya evaluasi KPU untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pilkada.

Berdasarkan pengamatannya, sejumlah lansia tampak kesulitan saat melakukan pencoblosan.

"Beberapa pemilih, terutama lansia, mengalami kesulitan, misalnya dalam melipat surat suara. Hal ini akan menjadi bahan evaluasi kami untuk meningkatkan sosialisasi ke depan," jelasnya.

KPU Ponorogo merencanakan simulasi lanjutan yang akan digelar di wilayah barat, tepatnya di sekitar Kecamatan Kauman.

"Target kami mengadakan dua simulasi. Setelah wilayah timur, kegiatan berikutnya akan dilakukan di Ponorogo barat," tambah Gaguk.

Salah satu peserta simulasi, Kateni (70), mengaku kesulitan saat melipat surat suara yang dianggapnya terlalu besar.

"Kalau mencoblosnya bisa, tapi melipatnya susah, jadi agak bingung," ungkapnya.

Melalui simulasi ini, KPU berharap pelaksanaan pilkada mendatang berjalan lancar dan mampu mengakomodasi kebutuhan semua pemilih, termasuk kelompok rentan seperti lansia.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024