Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur menerapkan sistem pengaturan waktu pada proses pengangkutan sampah yang akan diterapkan terlebih dahulu di enam titik tempat penampungan sampah (TPS) percontohan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Rahman Wijaya di Kota Malang, Kamis, mengatakan sistem tersebut diterapkan supaya aktivitas pengangkutan sampah tak menghambat mobilisasi masyarakat.
"TPS yang khususnya ada di beberapa ruas jalan protokol menggunakan sistem timer atau jam pengangkutan. Ini supaya tidak mengganggu aksesibilitas jalan, terutama pada pagi hari," kata Rahman.
Lokasi percontohan itu, yakni TPS Kartini, TPS Wilis, TPS Sulfat, Purwantoro, TPS Merjosari, dan TPS Kedungkandang.
Keenam TPS sebelumnya sudah dan beroperasi, tetapi kini akan direhabilitasi oleh Pemkot Malang menggunakan anggaran tanggung jawab sosial dari beberapa perusahaan.
Aktivitas pengangkutan sampah di sejumlah TPS tersebut akan lebih terjadwal. Itu sesuai dengan harapan dari Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan.
Selain itu, Rahman menyebut renovasi akan membuat enam TPS lebih aman atau dalam artian mencegah adanya sisa sampah tercecer ke jalan, dengan begitu tidak sampai menimbulkan bau tak sedap.
Oleh karena itu bangunannya dibuat tertutup dan memperhatikan keamanan pada lingkungan sekitar. Hal itu agar memberikan kesan nyaman kepada para pengguna jalan, maka perbaikan tempat pembuangan sampah juga memperhatikan sisi estetika.
"Limbah cair dari sampah itu nanti biar tidak meluber kemana-mana, jadi ditampung di situ," ujarnya.
Rahman menuturkan sesuai arahan Pj Wali Kota Malang, pengerjaan rehabilitasi TPS ditargetkan bisa selesai pada akhir tahun ini.
"Pak Pj Wali Kota ini tadi minta pelaksanaan harus sudah selesai di Desember," kata dia.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menjelaskan bahwa berjalannya rehabilitasi TPS tidak bisa dilepaskan dari andil sejumlah perusahaan di wilayah setempat.
Menurutnya, pihak perusahaan-perusahaan tidak hanya sebatas menjalankan roda bisnis, tetapi memberikan dampak positif pada pelaksanaan pembangunan di Kota Malang.
"Ini salah satu wujud yang luar biasa, Saya selaku Pj Wali Kota Malang mengapresiasi sinergisitas pelaku usaha yang mempunyai komitmen untuk membantu di dalam penanganan program prioritas pemerintah daerah," ujarnya.
Dia berharap langkah ini bisa memunculkan kesan nyaman bagi masyarakat, khususnya di mata wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang.
"Kalau daerah wisata itu harus ditata, seperti Kota Malang ini. Di sini ada wisatawan maupun mahasiswa dari luar kota. Penataan TPS sekaligus untuk kesehatan masyarakat," kata Iwan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Rahman Wijaya di Kota Malang, Kamis, mengatakan sistem tersebut diterapkan supaya aktivitas pengangkutan sampah tak menghambat mobilisasi masyarakat.
"TPS yang khususnya ada di beberapa ruas jalan protokol menggunakan sistem timer atau jam pengangkutan. Ini supaya tidak mengganggu aksesibilitas jalan, terutama pada pagi hari," kata Rahman.
Lokasi percontohan itu, yakni TPS Kartini, TPS Wilis, TPS Sulfat, Purwantoro, TPS Merjosari, dan TPS Kedungkandang.
Keenam TPS sebelumnya sudah dan beroperasi, tetapi kini akan direhabilitasi oleh Pemkot Malang menggunakan anggaran tanggung jawab sosial dari beberapa perusahaan.
Aktivitas pengangkutan sampah di sejumlah TPS tersebut akan lebih terjadwal. Itu sesuai dengan harapan dari Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan.
Selain itu, Rahman menyebut renovasi akan membuat enam TPS lebih aman atau dalam artian mencegah adanya sisa sampah tercecer ke jalan, dengan begitu tidak sampai menimbulkan bau tak sedap.
Oleh karena itu bangunannya dibuat tertutup dan memperhatikan keamanan pada lingkungan sekitar. Hal itu agar memberikan kesan nyaman kepada para pengguna jalan, maka perbaikan tempat pembuangan sampah juga memperhatikan sisi estetika.
"Limbah cair dari sampah itu nanti biar tidak meluber kemana-mana, jadi ditampung di situ," ujarnya.
Rahman menuturkan sesuai arahan Pj Wali Kota Malang, pengerjaan rehabilitasi TPS ditargetkan bisa selesai pada akhir tahun ini.
"Pak Pj Wali Kota ini tadi minta pelaksanaan harus sudah selesai di Desember," kata dia.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menjelaskan bahwa berjalannya rehabilitasi TPS tidak bisa dilepaskan dari andil sejumlah perusahaan di wilayah setempat.
Menurutnya, pihak perusahaan-perusahaan tidak hanya sebatas menjalankan roda bisnis, tetapi memberikan dampak positif pada pelaksanaan pembangunan di Kota Malang.
"Ini salah satu wujud yang luar biasa, Saya selaku Pj Wali Kota Malang mengapresiasi sinergisitas pelaku usaha yang mempunyai komitmen untuk membantu di dalam penanganan program prioritas pemerintah daerah," ujarnya.
Dia berharap langkah ini bisa memunculkan kesan nyaman bagi masyarakat, khususnya di mata wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang.
"Kalau daerah wisata itu harus ditata, seperti Kota Malang ini. Di sini ada wisatawan maupun mahasiswa dari luar kota. Penataan TPS sekaligus untuk kesehatan masyarakat," kata Iwan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024