Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, mencatat serapan pupuk subsidi jenis urea periode Januari-Oktober 2024 sudah mencapai 81 persen atau sekitar 24.700 ton dari alokasi tahun ini 30.487 ton.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo Dadang Aries Bintoro mengaku optimistis serapan pupuk subsidi bisa terserap hingga 95 persen, seiring dengan memasuki masa tanam tiga (MT3).

"Kami optimistis serapan pupuk subsidi jenis urea maupun pupuk NPK yang diterima Situbondo tahun ini bisa capai 95 persen," katanya, di Situbondo, Senin.

Sedangkan pupuk subsidi jenis NPK, kata Dadang, dari alokasi yang diterima tahun ini sebanyak 25.000 ton dan yang terserap pada periode Januari-Oktober mencapai 76 persen atau sekitar 19.000 ton.

"Serapan pupuk subsidi jenis NPK memang lebih rendah dibandingkan dengan pupuk jenis urea, karena petani lebih memilih menggunakan urea," ujarnya.

Kepala Bidang Penyuluhan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo Muhammad Zaini menyebutkan alokasi pupuk urea subsidi tahun 2024 sebanyak 30.487 ton, sementara pengajuannya 34.000 ton, sedangkan untuk pupuk jenis NPK mengusulkan 41.000 ton, namun hanya mendapatkan alokasi 25.000 ton.

"Kami berharap, tahun depan alokasi pupuk subsidi baik NPK maupun urea bertambah, seiring dengan bertambahnya kebutuhan petani akan pupuk subsidi," katanya pula.

Menurut Zaini, jumlah petani yang diusulkan melalui elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) tahun ini bertambah menjadi 77.000 petani, sedangkan tahun sebelumnya 73.000 petani.

"Harapan kami tahun depan pemerintah menambah alokasi pupuk bersubsidi baik urea maupun NPK," katanya lagi.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024