Bojonegoro - PT Bangkit Bangun Sarana (BBS), BUMD milik Pemkab Bojonegoro, Jatim, mulai mengerjakan pembangunan konstruksi pabrik pengolahan gas bawaan dari lapangan sumur minyak Sukowati di Bojonegoro, pada April. "Pembangunan konstruksi pabrik pengolahan gas bisa dimulai, setelah ada kepastian PT BBS, memperoleh perjanjian jual beli gas (PJBG) dari BP Migas, pekan lalu," kata Direktur Utama PT BBS Bojonegoro, Deddy Affidick, Rabu. Ia menjelaskan, dalam mengerjakan konstruksi pabrik pengolahan gas tersebut, dikerjakan bekerja sama dengan konsorsium PT Inter Media Energy-PT Niaga Gema Teknologi dari Jakarta, selaku penyandang dana, dalam pengolahan gas lapangan sumur minyak Sukowati. "Perkiraan biaya pembangunan konstruksi mencapai Rp200 miliar, dan semuanya ditanggung konsorsium," katanya, mengungkapkan. Menurut dia, pabrik pengolahan gas tersebut, menempati lahan seluas 3,5 hektare, di dekat lapangan A sumur minyak Sukowati di Desa Campurejo, Kecamatan Kota. Dijadwalkan, pembangunannya konstruksi pabrik pengolahan gas tersebut, dalam delapan bulan rampung. "Dalam mengolah gas lapangan Sukowati, sistemnya bagi hasil," ucapnya. Lebih lanjut dijelaskan, PT BBS, memperoleh bagi hasil sebesar 30 persen keuntungan dalam pengolahan gas. Namun, besarnya keuntungan yang diperoleh PT BBS, bisa bertambah menjadi 40 persen, setelah modal yang dikeluarkan dalam membangun pabrik pengolahan gas, sudah kembali. "Selama modal belum kembali, PT BBS memperoleh bagi hasil sebesar 30 persen," jelasnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012