DPRD Bojonegoro Minta PT BBS Susun Program
Jumat, 13 Januari 2012 7:27 WIB
Bojonegoro - Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Jatim, Chisbullah Huda, meminta manajemen PT Bangkit Bangun Sarana (BBS), BUMD milik pemkab setempat, membuat program kerja dengan adanya tambahan modal Rp10 miliar dari APBD 2012.
"Masalahnya, setelah mendapatkan alokasi tambahan anggaran Rp10 mliar, manajemen PT BBS belum memiliki program kerja," katanya di Bojonegoro, Jumat.
Ia menjelaskan, manajemen PT BBS dalam pertemuan dengan DPRD sebelumnya, pernah menyampaikan prediksi pendapatan sebesar Rp7,5 miliar, pada 2012. Pendapatan tersebut, bisa diperoleh kalau mendapatkan tambahan alokasi anggaran Rp10 miliar ditambah anggaran yang sudah dimiliki sebelumnya sebesar Rp3 miliar.
Hanya saja, lanjutnya, dalam pertemuan itu tidak diketahui perolehan pendapatan Rp7,5 miliar itu, asalnya dari pekerjaan apa saja, sebab perwakilan PT BBS yang datang ketika ditanya, mengaku tidak tahu, program yang akan dikerjakan.
"Program kerja saja tidak punya, dari mana bisa memperoleh perhitungan laba Rp7 miliar," katanya.
Menurut dia, pihaknya, akan kembali memanggil manajemen PT BBS, untuk membahas rencana program kerja PT BBS dalam menghadapi proyek pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu. Paling tidak, PT BBS harus mampu mengoptimalkan anggaran yang dimiliki, bisa ikut terjun di dalam proyek minyak Blok Cepu, senilai Rp40 triliun di Bojonegoro itu.
Dijadwalkan, DPRD akan memanggil manajemen PT BBS, untuk membahas rencana kerja pada 19 Januari. Di dalam pertemuan itu, katanya, PT BBS, diminta sudah memiliki program kerja dalam mengelola tambahan anggaran sebesar Rp10 miliar.
"Paling tidak, sudah ada kejelasan proyek Blok Cepu yang bisa dikerjakan," katanya.
Lebih lanjutnya dijelaskan, kalau saja PT BBS masih tetap belum memiliki rencana program kerja pada 2012, tambahan anggaran Rp10 miliar itu, harus dibekukan, tidak boleh dimanfaatkan dulu. "DPRD akan meminta anggaran Rp10 miliar dibekukan, kalau memang PT BBS tidak memiliki program kerja," ucapnya.
Menjawab pertanyaan, Chisbullah mengaku, belum tahu mengenai rumor PT BBS sedang melakukan negosiasi proyek pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu yang nilainya mencapai Rp70 miliar.
"Itu saya belum tahu, dalam pertemuan kita tanyakan kebenarannya," katanya, menambahkan.
Yang jelas, lanjutnya, PT BBS, harus mampu merebut proyek Blok Cepu, sebesar-besarnya, sebab perolehan laba dari PT BBS, bisa menjadi tambahan pendapatan asli daerah (PAD).
PT BBS, selama ini didirikan pemkab sebagai usaha untuk menangani proyek pembangunan fisik di bidang perminyakan. Selain itu, juga didirikan PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) yang dikhususkan menangani pengelolaan penyertaan modal atau "participating interest" (PI) migas Blok Cepu, bekerja sama dengan PT Surya Energie Raya (SER) milik Media Grup.