Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) menggelar acara lomba bertutur Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) tingkat kabupaten dalam upaya untuk meningkatkan minat siswa untuk membaca.

Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu, mengtakan bahwa selain untuk meningkatkan minat baca siswa, lomba bertutur tingkat SD-MI tersebut juga diharapkan mampu menjaga sejarah dan budaya di wilayah setempat.

"Mudah-mudahan kegiatan seperti ini membiasakan anak membaca dan bertutur. Ini akan menjaga tidak hanya pengetahuan, tapi juga menjaga sejarah budaya khususnya budaya Bojonegoro. Karena budaya harus ada yang bisa menjaga," kata Adriyanto.

Dalam kesempatan tersebut, Adriyanto berterima kasih kepada Dispusip yang konsisten mengadakan lomba bertutur. Namun bagi yang belum berkesempatan menang, Pj Bupati berpesan agar terus semangat dan tetap cinta membaca.

Ia menjelaskan, bahwa perpustakaan adalah lumbung ilmu. Dinas Perpusip Kabupaten Bojonegoro juga memiliki komitmen untuk membuat perpustakan yang lengkap dan besar, serta tentunya berkualitas nasional.

"Komitmen ini dapat terlaksana, karena membaca adalah jendela pengetahuan, sehingga melalui kegiatan ini agar generasi penerus tetap menjaga dan membangun budaya membaca," terangnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bojonegoro, Erick Firdaus mengatakan bahwa sesuai perkembangan zaman, perpustakaan merupakan pusat informasi yang memiliki peran strategis untuk masyarakat.

Lomba bertutur tersebut, lanjut Erick, ialah kegiatan untuk meningkatkan keterampilan menyajikan budaya lokal dan memopulerkan buku cerita lokal yang memiliki nilai luhur dan baik. Budaya gemar membaca dilakukan melalui keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat.

"Ini bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat melalui gemar budaya membaca dan menanamkan cinta budaya, bermental kreatif dan siap kompetisi. Kegiatan ini diikuti oleh 58 siswa dari 42 sekolah," jelasnya.

Salah satu perwakilan dewan juri, Kak Budi dari Kampung Dongeng mengatakan peserta kali ini luar biasa dengan persaingan ketat. Selama latihan berhari-hari dan penampilan sekarang ini juga luar biasa.

Namun ada sejumlah catatan seperti adanya cerita yang tidak berdialog, sehingga memerlukan kreatifitas guru agar ada dialog, tidak hanya narasi.

"Selain itu, ekspresi. Bercerita tidak hanya berekspresi tapi juga pelan dan menghayati cerita, serta mendalami rasa," kata Budi.

Para pemenang dalam lomba tersebut adalah, juara 1 diraih Ibrahim Al-Hafidz dari SDN Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo yang membawakan kisah Khayangan Api, juara 2 diperoleh Shakila Mulia dari SDN Prambatan I Kecamatan Balen dengan  kisah Kedatangan Ki Andong Sari.

Juara ketiga, Crysta Eri Antariksa dari SD Katolik Santo Paulus Bojonegoro yang membawakan kisah Keris Jangkung Luk Telu Blongpok Gonjo.

Sedangkan juara harapan 1 diberikan kepada Jihan Anindya Tristanti dari SDN Dander I, Kecamatan Dander dengan kisah Asal Usul Desa Dander, juaran harapan 2, Alula Farzana Almira dari SDN Sugihwaras I, Kecamatan Kepohbaru dengan kisah Rondo Kuning Pagak.

Dan juara harapan 3 Maya Dwi Permata Sari dari SDN Grebegan, Kecamatan Kalitidu yang membawakan kisah Asal Usul Sendang Pacing Tawa.

Pewarta: Muhammad Yazid

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024