Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Kediri, Jawa Timur (Jatim), menjaring aspirasi para sarjana di kota itu untuk merumuskan agenda program pembangunan kota selama lima tahun ke depan, yang akan dititipkan kepada seluruh calon wali kota dan calon wakil wali kota Kediri.

Ketua ISNU Kota Kediri Asror Yusuf mengemukakan aspirasi para sarjana itu guna merumuskan isu-isu strategis sebagai agenda pembangunan lima tahunan.

"Hasil rumusan itu  akan dititipkan kepada para calon wali kota dan calon wakil wali kota Kediri. Ini dilakukan ISNU sebagai bentuk kontribusi para sarjana dalam membantu menyelesaikan berbagai masalah pembangunan Kota Kediri," katanya dalam rilis yang diterima, Senin.

Asror menambahkan ISNU sebagai salah satu elemen masyarakat sipil akan siap mengawal agenda-agenda program pembangunan  yang berorientasi pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat, seperti program pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan program pro-rakyat lainnya.

Baca juga: ISNU-RSI Unisma gelar vaksinasi di Pesantren Lirboyo Kediri

Ketua Panitia Forum Jaring Aspirasi Sarjana Syamsul Umam menambahkan sejumlah isu-isu strategis muncul sebagai belanja masalah di Kota Kediri, seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, lapangan pekerjaan, dan lainnya.

Menurut dia, peningkatan SDM perlu dalam menghadapi berbagai tantangan Indonesia Emas 2045 sekaligus sebagai kesiapan dampak adanya Bandara Dhoho. Kediri bisa menjadi menjadi pusat kota dan pertumbuhan ekonomi baru pada masa datang.

Ia menjelaskan masalah pemerataan pendidikan diharapkan berkualitas bagi masyarakat kota, termasuk kelompok rentan serta difabel, dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kediri di angka 84,50 persen, menurunkan Angka Putus Sekolah (APS), dan meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) sekolah di Kota Kediri.

Kemudian isu tentang penyediaan 650 beasiswa kuliah bagi warga Kota Kediri untuk S1, S2, dan S3.

"Forum juga mengusulkan adanya penguatan terhadap kelembagaan madrasah diniyah, TPQ/TPA, serta adanya peningkatan insentif bagi guru madrasah diniyah dan ketersediaan anggaran yang cukup memadahi bagi pondok pesantren sebagai penggerak pendidikan karakter budi pekerti di Kota Kediri," katanya. 

Untuk bidang ekonomi, ia menjelaskan forum mengusulkan agar ada kawasan ekonomi baru berbasis etnik dan budaya lokal yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas pendukung serta fasilitas lain, termasuk promosi dan rekayasa lalu lintas. Hal ini sebagai bentuk dukungan bagi kawasan ekonomi baru tersebut.

Ia menambahkan penyediaan bantuan modal usaha juga bisa diperlebar sasarannya dengan persyaratan mudah, pengembangan, dan kurasi produk bagi UMKM, serta tersedianya 5.000 lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

"Ini diharapkan bisa menekan angka pengangguran terbuka yang mencapai 4,06 persen dengan pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri tahun 2023 hanya 1,92 persen," kata dia.

Untuk bidang kesehatan, forum juga mengusulkan adanya peningkatan layanan dasar kesehatan, yang mudah, ramah, cepat, akurat dan bersifat preventif yang tidak hanya berpusat pada rumah sakit dengan program yang konkrit dan ada indikator capaian program yang bisa dievaluasi.

Pihaknya berharap Indeks Kesehatan Masyarakatnya juga meningkat sebesar 0,91 persen dengan Indeks Kesehatan Masyarakat Kota Kediri 2023 hanya di angka 0,86 persen.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024