Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur meraih penghargaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) atas kinerjanya dalam mendukung transformasi digital untuk meningkatkan pelayanan publik.
Penghargaan tersebut diberikan UGM kepada Plt Kepala Bidang Layanan Pemerintah Berbasis Elektronik (E-Gov), Pemkot Surabaya Yusuf Efendy dalam Seminar Nasional Perilisan Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) yang digelar di Auditorium Magister Manajemen Sukadji Ranuwihardjo, Yogyakarta, Jumat.
"Kali ini, Pemkot Surabaya meraih penghargaan GM-DTGI sebagai Pemerintah Daerah Kota atau Kabupaten Tingkat II Terbaik di Jawa Timur dan Pemerintah Daerah Terbaik ke-3 pada Kategori Kota," kata Pelaksana tugas (Plt) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominko) Pemkot Surabaya M Fikser dalam keterangannya di Surabaya.
Ia mengatakan, GM-DTGI adalah sebuah inisiatif yang dikembangkan oleh UGM untuk mengukur kinerja tata kelola transformasi digital di pemerintah daerah, baik di tingkat kota maupun kabupaten. GM-DTGI berfokus pada aspek-aspek seperti inovasi layanan publik berbasis teknologi, tata kelola data, dan integrasi sistem informasi dalam pemerintahan.
"Ini adalah apresiasi untuk Pemkot Surabaya. Penghargaan ini juga tidak terlepas dari beberapa langkah penting dan berdampak yang telah dilakukan terkait digitalisasi pelayanan publik," kata Fikser.
Lebih lanjut Fikser menjelaskan, langkah-langkah tersebut antara lain pelayanan publik digital yakni pengembangan berbagai aplikasi layanan publik, seperti sistem pengaduan dalam jaringan dan portal informasi masyarakat, untuk mempermudah akses layanan.
Langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan konsep Smart City dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi layanan kota, termasuk sistem transportasi dan pengelolaan sampah.
"Kita juga menyediakan data terbuka untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan," ujarnya.
Ia menjelaskan, Diskominfo Surabaya juga memperkuat infrastruktur digital seperti jaringan internet cepat, untuk mendukung layanan berbasis teknologi.
"Penguatan infrastruktur digital dilakukan untuk mendukung penerapan sistem pemerintahan elektronik dan meningkatkan efisiensi administrasi, serta mempermudah komunikasi antara pemerintah dan masyarakat," kata Fikser.
Menurut Fikser, keberhasilan langkah-langkah yang telah dilakukan juga tak terlepas dari kerja sama dengan perusahaan teknologi dalam hal ini pihak swasta untuk mengembangkan solusi inovatif yang mendukung layanan publik.
"Upaya-upaya yang dilakukan menunjukkan komitmen Surabaya dalam bertransformasi menjadi kota yang lebih modern dan responsif terhadap kebutuhan warganya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penghargaan tersebut diberikan UGM kepada Plt Kepala Bidang Layanan Pemerintah Berbasis Elektronik (E-Gov), Pemkot Surabaya Yusuf Efendy dalam Seminar Nasional Perilisan Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) yang digelar di Auditorium Magister Manajemen Sukadji Ranuwihardjo, Yogyakarta, Jumat.
"Kali ini, Pemkot Surabaya meraih penghargaan GM-DTGI sebagai Pemerintah Daerah Kota atau Kabupaten Tingkat II Terbaik di Jawa Timur dan Pemerintah Daerah Terbaik ke-3 pada Kategori Kota," kata Pelaksana tugas (Plt) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominko) Pemkot Surabaya M Fikser dalam keterangannya di Surabaya.
Ia mengatakan, GM-DTGI adalah sebuah inisiatif yang dikembangkan oleh UGM untuk mengukur kinerja tata kelola transformasi digital di pemerintah daerah, baik di tingkat kota maupun kabupaten. GM-DTGI berfokus pada aspek-aspek seperti inovasi layanan publik berbasis teknologi, tata kelola data, dan integrasi sistem informasi dalam pemerintahan.
"Ini adalah apresiasi untuk Pemkot Surabaya. Penghargaan ini juga tidak terlepas dari beberapa langkah penting dan berdampak yang telah dilakukan terkait digitalisasi pelayanan publik," kata Fikser.
Lebih lanjut Fikser menjelaskan, langkah-langkah tersebut antara lain pelayanan publik digital yakni pengembangan berbagai aplikasi layanan publik, seperti sistem pengaduan dalam jaringan dan portal informasi masyarakat, untuk mempermudah akses layanan.
Langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan konsep Smart City dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi layanan kota, termasuk sistem transportasi dan pengelolaan sampah.
"Kita juga menyediakan data terbuka untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan," ujarnya.
Ia menjelaskan, Diskominfo Surabaya juga memperkuat infrastruktur digital seperti jaringan internet cepat, untuk mendukung layanan berbasis teknologi.
"Penguatan infrastruktur digital dilakukan untuk mendukung penerapan sistem pemerintahan elektronik dan meningkatkan efisiensi administrasi, serta mempermudah komunikasi antara pemerintah dan masyarakat," kata Fikser.
Menurut Fikser, keberhasilan langkah-langkah yang telah dilakukan juga tak terlepas dari kerja sama dengan perusahaan teknologi dalam hal ini pihak swasta untuk mengembangkan solusi inovatif yang mendukung layanan publik.
"Upaya-upaya yang dilakukan menunjukkan komitmen Surabaya dalam bertransformasi menjadi kota yang lebih modern dan responsif terhadap kebutuhan warganya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024