Nganjuk - Jajaran Polres Nganjuk, Jawa Timur, melakukan rekonstruksi atau reka ulang aksi pembunuhan yang dilakukan Mujianto (24), kepada salah satu korbannya, Romadhon (55) warga Desa/Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Selasa. Dalam rekonstruksi itu, Mujianto melakukan 20 adegan mulai dari awal bertemu, makan bersama, sampai aksi pembunuhan, termasuk di rumah Tumini, warga Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, lokasi pelaku menurunkan korban. Semuanya dilakukan di sejumlah titik dimana keduanya bertemu dan urut. Tumini, yang ditemui setelah kegiatan itu sampai saat ini masih tidak percaya, ia terlibat dalam kejadian mengerikan, pembunuhan berantai yang melibatkan Mujianto. Terlebih lagi, hal itu karena cemburu, kepada pasangan sesama jenisnya. "Rasanya tidak percaya saja. Saat kejadian itu, saya tidak tahu sama sekali. Hanya ada orang yang menitipkan dia (Romadhon, red) ke rumah dalam keadaan sudah lemah. Dikatakan, ia sedang sakit," kata Tumini. Ia juga sempat mengetahui jika barang-barang milik korban, seperti dompet dan telepon seluler sempat dibawa orang yang mengantarnya (Mujianto, red). Saat itu, dikatakan jika barang-barang itu akan diamankan terlebih dahulu, sekaligus mencari bantuan. Namun, kata dia, karena kondisi korban sudah sangat mengkhawatirkan, ia dengan warga lainnya berusaha untuk membawanya berobat ke Rumah Sakit Bhayangkara, Nganjuk. Namun, ia akhirnya meninggal dunia. Kepala Polres Nganjuk, AKBP Anggoro Sukartono mengatakan terus melakukan penyelidikan kasus Mujianto ini. Pihaknya ingin memastikan kejadian pembunuhan yang dilakukan Mujianto, serta lokasinya. "Kami terus selidiki kasus ini. Kami juga sudah sebar tim ke 16 tempat kejadian perkara (TKP), sesuai dengan pengakuan pelaku," katanya. Rekonstruksi sebelumnya juga sudah dilakukan Polres Nganjuk, namun secara diam-diam. Sudah sekitar empat lokasi rekonstruksi yang dilakukan petugas. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012