Pemerintah Kabupaten Sampang dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan Jawa Timur menjalin kerja sama untuk pengembangan sumber daya alam (SDA) lokal, seperti budi daya tembakau, garam, dan rumput laut.
Penjabat Bupati Sampang Rudi Arifiyanto di Sampang Jawa Timur Jumat mengatakan, kabupaten ini memiliki banyak potensi sumber daya alam yang bisa dikembangkan dan bernilai ekonomi bagus.
"Hanya, teknik pengelolaan dari SDA yang terkandung di kabupaten ini belum dilakukan secara profesional, sehingga butuh dukungan dari para ahli agar bisa berkembang lebih baik," katanya.
Salah satu potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Sampang, menurut Rudi adalah garam.
Ia menyampaikan bahwa produksi garam di daerahnya mencapai 300 ribu ton per tahun, namun mayoritas masih digunakan untuk konsumsi dengan harga yang relatif murah.
"Jika kami dapat bekerja sama dengan UTM, maka akan ada peluang besar untuk mengubah garam konsumsi menjadi garam industri, mengingat kebutuhan nasional mencapai 500 ribu ton per tahun. Tantangan ke depan adalah menaikkan harga garam hingga tiga kali lipat apabila ada inovasi yang bisa dilakukan," katanya.
Selain itu, kata Rudi, penting juga adanya produk turunan dari garam yang bisa menghasilkan nilai tambah di sektor industri.
"Apabila ini terjadi, maka nantinya dapat membantu meningkatkan perekonomian lokal dan memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat Sampang," katanya.
Selain garam, potensi sumber daya alam lainnya yang juga bisa dikembangkan di Kabupaten Sampang adalah rumput laut.
Berdasarkan riset, ditemukan jenis rumput laut Glacilaria yang cocok dibudidayakan di tambak bandeng.
"Kami memiliki sekitar 500 hektare lahan tambak yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut ini. Produk turunannya bisa diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan, seperti medis, pakan ternak, es krim, nugget, sosis, hingga penyedap rasa," katanya.
Tidak hanya itu, Pj Bupati juga menyoroti potensi hilirisasi tembakau yang perlu dioptimalkan, sehingga Kabupaten Sampang saat ini tengah mengembangkan proyek tembakau semi organik, yang diharapkan bisa meningkatkan nilai jual produk tembakau petani melalui riset lebih lanjut.
"Ada banyak produk turunan dari tanaman tembakau yang bisa diteliti untuk meningkatkan daya saing tembakau lokal," katanya.
Sementara itu, Rektor UTM Bangkalan Dr Syafi mengatakan, kerja sama dengan Pemkab Sampang untuk pengembangan sumber daya alam itu guna meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah itu, sebagai bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Dan ini memang menjadi bagian dari komitmen kami untuk membantu mengembangkan potensi Madura melalui riset dan pengabdian masyarakat," katanya.
UTM, sambung dia, memang fokus dalam mengembangkan potensi lokal Madura, seperti jagung, rempah-rempah, dan garam.
Safi' juga menambahkan bahwa UTM senantiasa berupaya memberikan sumbangsih terhadap Madura melalui pengembangan riset yang sesuai dengan kebutuhan lokal, serta pengabdian masyarakat yang menitikberatkan pada potensi unggulan daerah.
“Pengembangan Madura adalah bentuk nyata dari pengabdian Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kami jalankan,” katanya.
Kerja sama antara Pemkab Sampang dengan UTM itu diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan dunia akademisi dalam mengembangkan Madura, terutama di sektor-sektor potensial seperti pertanian dan industri garam, yang selama ini menjadi salah satu andalan ekonomi lokal.
UTM merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Pulau Madura.
Saat ini, universitas yang terletak di Kabupaten Bangkalan tersebut memiliki tujuh fakultas, yaitu Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Budaya, Ekonomi, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pertanian, Keislaman, serta Teknik.
Saat ini UTM juga merencanakan untuk membuka Fakultas Kedokteran yang akan beroperasi pada tahun 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penjabat Bupati Sampang Rudi Arifiyanto di Sampang Jawa Timur Jumat mengatakan, kabupaten ini memiliki banyak potensi sumber daya alam yang bisa dikembangkan dan bernilai ekonomi bagus.
"Hanya, teknik pengelolaan dari SDA yang terkandung di kabupaten ini belum dilakukan secara profesional, sehingga butuh dukungan dari para ahli agar bisa berkembang lebih baik," katanya.
Salah satu potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Sampang, menurut Rudi adalah garam.
Ia menyampaikan bahwa produksi garam di daerahnya mencapai 300 ribu ton per tahun, namun mayoritas masih digunakan untuk konsumsi dengan harga yang relatif murah.
"Jika kami dapat bekerja sama dengan UTM, maka akan ada peluang besar untuk mengubah garam konsumsi menjadi garam industri, mengingat kebutuhan nasional mencapai 500 ribu ton per tahun. Tantangan ke depan adalah menaikkan harga garam hingga tiga kali lipat apabila ada inovasi yang bisa dilakukan," katanya.
Selain itu, kata Rudi, penting juga adanya produk turunan dari garam yang bisa menghasilkan nilai tambah di sektor industri.
"Apabila ini terjadi, maka nantinya dapat membantu meningkatkan perekonomian lokal dan memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat Sampang," katanya.
Selain garam, potensi sumber daya alam lainnya yang juga bisa dikembangkan di Kabupaten Sampang adalah rumput laut.
Berdasarkan riset, ditemukan jenis rumput laut Glacilaria yang cocok dibudidayakan di tambak bandeng.
"Kami memiliki sekitar 500 hektare lahan tambak yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut ini. Produk turunannya bisa diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan, seperti medis, pakan ternak, es krim, nugget, sosis, hingga penyedap rasa," katanya.
Tidak hanya itu, Pj Bupati juga menyoroti potensi hilirisasi tembakau yang perlu dioptimalkan, sehingga Kabupaten Sampang saat ini tengah mengembangkan proyek tembakau semi organik, yang diharapkan bisa meningkatkan nilai jual produk tembakau petani melalui riset lebih lanjut.
"Ada banyak produk turunan dari tanaman tembakau yang bisa diteliti untuk meningkatkan daya saing tembakau lokal," katanya.
Sementara itu, Rektor UTM Bangkalan Dr Syafi mengatakan, kerja sama dengan Pemkab Sampang untuk pengembangan sumber daya alam itu guna meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah itu, sebagai bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Dan ini memang menjadi bagian dari komitmen kami untuk membantu mengembangkan potensi Madura melalui riset dan pengabdian masyarakat," katanya.
UTM, sambung dia, memang fokus dalam mengembangkan potensi lokal Madura, seperti jagung, rempah-rempah, dan garam.
Safi' juga menambahkan bahwa UTM senantiasa berupaya memberikan sumbangsih terhadap Madura melalui pengembangan riset yang sesuai dengan kebutuhan lokal, serta pengabdian masyarakat yang menitikberatkan pada potensi unggulan daerah.
“Pengembangan Madura adalah bentuk nyata dari pengabdian Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kami jalankan,” katanya.
Kerja sama antara Pemkab Sampang dengan UTM itu diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan dunia akademisi dalam mengembangkan Madura, terutama di sektor-sektor potensial seperti pertanian dan industri garam, yang selama ini menjadi salah satu andalan ekonomi lokal.
UTM merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Pulau Madura.
Saat ini, universitas yang terletak di Kabupaten Bangkalan tersebut memiliki tujuh fakultas, yaitu Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Budaya, Ekonomi, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pertanian, Keislaman, serta Teknik.
Saat ini UTM juga merencanakan untuk membuka Fakultas Kedokteran yang akan beroperasi pada tahun 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024