Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menargetkan Kabupaten Bangkalan menjadi sentra baru pengembangan tembakau Madura guna meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah itu di sektor pertanian.
Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M Edie, di Bangkalan, Jatim, Kamis, mengatakan selama ini, Madura tidak hanya dikenal sebagai Pulau Garam, tetapi juga sebagai pulau penghasil tembakau.
"Hanya saja, budidaya tanaman tembakau di Pulau Madura selama ini masih terpusat di tiga kabupaten, yakni Sumenep, Pamekasan, dan Sampang," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemprov melalui Dinas Perkebunan Jatim menginginkan kabupaten yang terletak paling barat Pulau Madura tersebut juga bisa menjadi sentra tembakau baru di Pulau Madura.
Ia menuturkan rencana Pemprov Jatim menjadikan Kabupaten Bangkalan sebagai sentra baru dalam pengembangan budidaya tembakau itu berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Pemprov Jatim dengan pemkab se-Jawa Timur beberapa waktu lalu.
"Oleh karena itu, mulai tahun ini, Disbun melakukan penanaman tembakau sebagai percontohan bagi petani dan kelompok tani yang ada di Kabupaten Bangkalan ini," ujar Arief.
Menurut dia, tembakau jenis Prancak 95 ditanam di lahan seluas dua hektare di Desa Alasrajah, Kecamatan Blega, Bangkalan.
Tembakau itu ditanam oleh Kelompok Tani (Poktan) Sido Makmur Alasraja dan Poktan Sido Makmur Alasrajeh, dan hasilnya cukup memuaskan.
"Kami bersama Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur telah melakukan panen raya di area yang menjadi percontohan tersebut, dan hasilnya memang sangat memuaskan," katanya.
Dengan adanya budidaya tembakau itu, Arief berharap nantinya bisa memenuhi bahan pokok rokok kretek berkualitas yang dibutuhkan industri hasil tembakau (IHT).
"Harapan kami dengan berkembangnya usaha tani tembakau di Bangkalan maka ke depannya bisa menciptakan multiplayer effect yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian di Kabupaten Bangkalan," katanya.
Pemkab Bangkalan juga akan menggandeng Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), agar teknik budidaya dan pengembangan ekonomi tembakau lebih terarah, tepat guna, dan bernilai guna.
"Tahun ini merupakan tahun perdana tanam tembakau, dan pada musim tanam 2025, areal lahan untuk jenis tanaman ini akan lebih luas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M Edie, di Bangkalan, Jatim, Kamis, mengatakan selama ini, Madura tidak hanya dikenal sebagai Pulau Garam, tetapi juga sebagai pulau penghasil tembakau.
"Hanya saja, budidaya tanaman tembakau di Pulau Madura selama ini masih terpusat di tiga kabupaten, yakni Sumenep, Pamekasan, dan Sampang," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemprov melalui Dinas Perkebunan Jatim menginginkan kabupaten yang terletak paling barat Pulau Madura tersebut juga bisa menjadi sentra tembakau baru di Pulau Madura.
Ia menuturkan rencana Pemprov Jatim menjadikan Kabupaten Bangkalan sebagai sentra baru dalam pengembangan budidaya tembakau itu berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Pemprov Jatim dengan pemkab se-Jawa Timur beberapa waktu lalu.
"Oleh karena itu, mulai tahun ini, Disbun melakukan penanaman tembakau sebagai percontohan bagi petani dan kelompok tani yang ada di Kabupaten Bangkalan ini," ujar Arief.
Menurut dia, tembakau jenis Prancak 95 ditanam di lahan seluas dua hektare di Desa Alasrajah, Kecamatan Blega, Bangkalan.
Tembakau itu ditanam oleh Kelompok Tani (Poktan) Sido Makmur Alasraja dan Poktan Sido Makmur Alasrajeh, dan hasilnya cukup memuaskan.
"Kami bersama Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur telah melakukan panen raya di area yang menjadi percontohan tersebut, dan hasilnya memang sangat memuaskan," katanya.
Dengan adanya budidaya tembakau itu, Arief berharap nantinya bisa memenuhi bahan pokok rokok kretek berkualitas yang dibutuhkan industri hasil tembakau (IHT).
"Harapan kami dengan berkembangnya usaha tani tembakau di Bangkalan maka ke depannya bisa menciptakan multiplayer effect yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian di Kabupaten Bangkalan," katanya.
Pemkab Bangkalan juga akan menggandeng Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), agar teknik budidaya dan pengembangan ekonomi tembakau lebih terarah, tepat guna, dan bernilai guna.
"Tahun ini merupakan tahun perdana tanam tembakau, dan pada musim tanam 2025, areal lahan untuk jenis tanaman ini akan lebih luas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024