Pemerintah Kota Kediri Jawa Timur mengungkapkan bahwa zakat, infak, dan sedekah yang dikumpulkan dari unit pengumpul zakat (UPZ) merupakan bagian dari upaya memperkokoh kesejahteraan masyarakat, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat.

Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit di Kediri Kamis, mengemukakan bahwa pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) penting dilakukan. Hal itu juga merupakan bagian dari upaya besar dalam memperkokoh kesejahteraan sosial masyarakat.

"Sebagai Sekda Pemkot Kediri, saya diamanatkan untuk memastikan sinergi antara Baznas dan Pemkot Kediri serta masyarakat dalam pengumpulan zakat agar berjalan secara optimal," katanya.

Bagus menjelaskan, dalam pengumpulan zakat, infak, dan sedekah Kota Kediri memiliki 226 UPZ yang meliputi dinas, kantor, badan, kelurahan, kecamatan, dan sekolah.

Dari 226 UPZ tersebut, Baznas melaporkan data pengumpulan zakat, infak, dan sedekah per September 2024 telah mencapai Rp2.442.706.671 atau sebesar 78,3 persen dari target tahun 2024 yaitu Rp3.120.000.000.

"Dengan potensi zakat, infak, dan sedekah yang besar ini, tentunya kami semua berharap pemanfaatannya dapat lebih dimaksimalkan, sehingga di dalam penyalurannya sebagai bagian dari upaya besar untuk memperkokoh kesejahteraan sosial di Kota Kediri," katanya.

Lebih lanjut, Bagus mengungkapkan bahwa zakat, infak, dan sedekah bukan hanya ibadah personal tetapi juga merupakan instrumen penting dalam pembangunan ekonomi yang adil dan berkelanjutan.

"Saya berharap pengumpulan zakat, infak, dan sedekah bisa terus berjalan secara optimal. Masing-masing OPD bisa melaksanakan pengumpulannya sesuai surat edaran wali Kota Kediri Nomor: 451/309/419.012/2022 tentang Optimalisasi Gerakan Zakat, Infak, dan Sedekah," katanya.

Ia menambahkan, pengumpulan zakat, infaq, dan sedekah ini merupakan solusi untuk mensejahterakan masyarakat yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah.

"Terima kasih dan apresiasi kepada Baznas Kota Kediri yang telah banyak memberikan kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya bagi masyarakat yang masih belum tersentuh dalam program bantuan sosial masyarakat," katanya.

Bagus juga berharap Baznas Kota Kediri ke depannya bisa turut berpartisipasi dalam mengentaskan isu nasional di Kota Kediri, yaitu stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Anak-anak merupakan masa depan bagi negara kita, kalau generasi mudanya stunting akan mempengaruhi kecerdasan sehingga Indonesia emas 2045 untuk bisa dicapai," katanya.

Pihaknya juga mengimbau seluruh ASN di lingkup Pemkot Kediri, terutama yang belum mengeluarkan zakat, infak, atau sedekah agar hatinya bisa segera terketuk untuk mengeluarkan dan menyalurkannya di Baznas Kota Kediri.

"Di dalam rejeki kita saat ini, ada hak orang lain. Itu harus disampaikan, supaya apa yang kita dan keluarga makan benar-benar bersih," katanya.

Sementara itu, Ketua Baznas Kota Kediri Dawud Syamsuri mengungkapkan, setelah terbitnya SE Wali Kota Kediri tentang optimalisasi gerakan zakat, infaq, dan sedekah tersebut, penghimpunan yang diterima Baznas Kota Kediri mengalami peningkatan.

Pada tahun 2022, zakat, infak, dan sedekah di Baznas Kota Kediri berhasil menyentuh angka Rp1,21 miliar dan pada tahun 2023 ZIS Baznas Kota Kediri berhasil mengumpulkan Rp2,8 miliar. Sedangkan di tahun 2024 ini Baznas Kota Kediri menargetkan Rp3,12 miliar.

"Per bulan September ini Baznas Kota Kediri telah mengumpulkan ZIS sebesar Rp2,44 miliar. Dalam kurun kurang lebih tiga bulan ini, kami optimistis target pengumpulan ZIS tahun 2024 sebesar Rp3,12 miliar bisa tercapai," katanya.

Dawud juga mengatakan, Baznas Kota Kediri terus mengalami perkembangan yang signifikan serta manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat.

"Kami berharap kolaborasi ini bisa terus berlanjut dan akan ada lebih banyak lagi masyarakat kurang mampu yang terbantu," ujarnya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024