Bank Jatim dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) bersinergi mendukung para petani di Malang melalui perjanjian kerja sama mengenai Pengembangan Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura.

Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim R Arief Wicaksono menuturkan ruang lingkup kerja sama kali ini adalah melakukan pengecekan dokumen petani dalam proses pengajuan pembiayaan baik melalui kredit usaha rakyat (KUR) maupun skema kredit lainnya.

“Ini dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas hortikultura di Kabupaten Malang,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.

Arief menuturkan dalam kerja sama tersebut pihaknya turut memberikan pendampingan manajemen ekonomi usaha pertanian dan pengelolaan manajemen keuangan untuk pemanfaatan KUR ataupun model pembiayaan lainnya.

Kemudian juga memfasilitasi penguatan inklusi keuangan baik melalui KUR maupun skema kredit lainnya untuk petani dalam rangka mendukung budidaya pertanian kemitraan closed loop agribisnis hortikultura.

“Lewat kolaborasi dengan multi stakeholders akan memberikan solusi dari hulu hingga hilir sehingga rantai pasok akan tertata dengan baik sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan para petani,” katanya.

Baca juga: Bank Jatim-BRI Insurance kolaborasi produk dan layanan asuransi

Menurut Arief, pembiayaan memegang peran yang sangat penting dalam menciptakan usaha pertanian yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Oleh sebab itu, lewat penandatanganan MoU ini maka Bank Jatim ingin membantu kesejahteraan petani lewat fasilitasi akses kredit yang terjangkau karena dapat melipatgandakan manfaat yang bisa diperoleh petani dari program closed loop.

Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian Yuli Sri Wilanti berharap program closed loop agribisnis hortikultura dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Malang serta memberikan kepastian harga bagi petani.

Ia menyebutkan sekarang sudah ada tujuh daerah di Jawa Timur yang menjadi pilot project untuk penerapan program closed loop agribisnis hortikultura yakni di antaranya Jember, Jombang, Pasuruan, Malang, dan lain-lain.

Ia menjelaskan melalui program tersebut pihaknya ingin membangun ekosistem end to end mulai dari penyediaan sarana produksi seperti pupuk dan bibit, pembiayaan hingga pendampingan budidaya yang baik dengan good agriculture practices dan penerapan smart farming.

Baca juga: Bank Jatim-Petrokimia Gresik bersinergi bangun pabrik pupuk Phonska V

Yuli melanjutkan, melalui realisasi program closed loop itu maka petani tidak perlu khawatir lagi mengenai proses penanaman hingga pemasaran produk hasil pertanian karena semua akan terintegrasi dalam jalinan kerja sama ini.

“Dengan adanya kemitraan seperti ini, pola tanam akan lebih teratur sesuai dengan permintaan pasar sehingga tidak ada lagi over supply yang menyebabkan harga anjlok," ujarnya.

Bupati Malang Sanusi menambahkan, keberhasilan program kemitraan di Kabupaten Malang ini diharapkan akan menjadi success story bagi pengembangan pada sektor holtikultura di Jawa Timur.

Dengan demikian, program itu dapat dikembangkan dan direplikasi pada daerah lainnya sehingga dapat memberikan dampak secara masif.

“Semoga pembangunan sektor holtikultura nantinya akan semakin maju dan berkembang di Kabupaten Malang,” ujar Sanusi.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024