Kereta Api Mutiara Timur dengan rangkaian kereta new-generation rute Banyuwangi-Surabaya dan sebaliknya beroperasi kembali setelah hampir dua tahun vakum.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengungkapkan dengan bertambahnya kereta api rute Banyuwangi-Surabaya ini akan semakin mempermudah akses masyarakat dan wisatawan menuju kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Dengan ini alternatif akses dari Banyuwangi-Surabaya dan sebaliknya semakin banyak, dan ini bisa menjadi alternatif bagi wisatawan dan masyarakat menuju Banyuwangi," ujar Bupati Ipuk dalam keterangannya di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Kereta Api Mutiara Timur rute Ketapang (Banyuwangi)-Pasar Turi (Surabaya) melayani penumpang dengan kelas eksekutif dan bisnis.
Sebelumnya, kereta api rute Surabaya-Banyuwangi telah terdapat KA Sritanjung, Probowangi, Wijaya Kusuma dan Kereta Api Blambangan Ekspress.
Baca juga: KA Mutiara Timur kembali beroperasi mulai 1 September 2024
"Bagi wisatawan yang berlibur di Banyuwangi akhirnya bisa lebih leluasa memilih waktu, ini juga memudahkan mobilitas barang dan penumpang sehingga ekonomi terus tumbuh," kata Bupati Ipuk.
Sementara itu, Manajer Angkutan Fasilitas Penumpang PT KAI Daop 9 Jember, Eduard Rudolf mengatakan Kereta APi Mutiara Timur mulai beroperasi sejak 1 September 2024.
"Bagi pengguna jasa tidak perlu khawatir, KA Mutiara Timur beroperasi setiap hari, berbeda dengan sebelumnya yang hanya akhir pekan. Ini juga upaya kamu mengakomodir penumpang yang kehabisan tiket," ujarnya.
Eduard mengaku terkejut dengan antusiasme masyarakat dengan beroperasinya kembalinya KA Mutiara Timur, karena okupansi yang terserap pada layanan kereta api penumpang tertua kedua di Indonesia ini mencapai 120 persen atau 460 okupansi.
"Ini menjadi bukti minat masyarakat untuk menggunakan transportasi kereta api semakin meningkat," katanya.
KA Mutiara Timur memiliki dua kelas, yaitu eksekutif dan bisnis new-generation, adapun total kapasitas yang tersedia sebanyak 396 tempat duduk yang terdiri dari 4 gerbong eksekutif dan 3 gerbong bisnis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengungkapkan dengan bertambahnya kereta api rute Banyuwangi-Surabaya ini akan semakin mempermudah akses masyarakat dan wisatawan menuju kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Dengan ini alternatif akses dari Banyuwangi-Surabaya dan sebaliknya semakin banyak, dan ini bisa menjadi alternatif bagi wisatawan dan masyarakat menuju Banyuwangi," ujar Bupati Ipuk dalam keterangannya di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Kereta Api Mutiara Timur rute Ketapang (Banyuwangi)-Pasar Turi (Surabaya) melayani penumpang dengan kelas eksekutif dan bisnis.
Sebelumnya, kereta api rute Surabaya-Banyuwangi telah terdapat KA Sritanjung, Probowangi, Wijaya Kusuma dan Kereta Api Blambangan Ekspress.
Baca juga: KA Mutiara Timur kembali beroperasi mulai 1 September 2024
"Bagi wisatawan yang berlibur di Banyuwangi akhirnya bisa lebih leluasa memilih waktu, ini juga memudahkan mobilitas barang dan penumpang sehingga ekonomi terus tumbuh," kata Bupati Ipuk.
Sementara itu, Manajer Angkutan Fasilitas Penumpang PT KAI Daop 9 Jember, Eduard Rudolf mengatakan Kereta APi Mutiara Timur mulai beroperasi sejak 1 September 2024.
"Bagi pengguna jasa tidak perlu khawatir, KA Mutiara Timur beroperasi setiap hari, berbeda dengan sebelumnya yang hanya akhir pekan. Ini juga upaya kamu mengakomodir penumpang yang kehabisan tiket," ujarnya.
Eduard mengaku terkejut dengan antusiasme masyarakat dengan beroperasinya kembalinya KA Mutiara Timur, karena okupansi yang terserap pada layanan kereta api penumpang tertua kedua di Indonesia ini mencapai 120 persen atau 460 okupansi.
"Ini menjadi bukti minat masyarakat untuk menggunakan transportasi kereta api semakin meningkat," katanya.
KA Mutiara Timur memiliki dua kelas, yaitu eksekutif dan bisnis new-generation, adapun total kapasitas yang tersedia sebanyak 396 tempat duduk yang terdiri dari 4 gerbong eksekutif dan 3 gerbong bisnis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024