Surabaya - Universitas Airlangga Surabaya menerima 850 mahasiswa kurang mampu lewat jalur Bidik Misi 2012 pada Seleksi Penerimaan Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri Undangan atau tanpa tes/prestasi dan SNMPTN Tulis. "Tahun lalu, kami mendapatkan tugas dari Kemendikbud untuk menerima 750 mahasiswa miskin lewat Bidik Misi, tapi tahun ini meningkat," kata Direktur Kemahasiswaan Unair Surabaya, Prof Imam Mustofa di Surabaya, Sabtu. Namun Unair juga menerima mahasiswa miskin yang dibiayai Unair sendiri. "Tahun lalu, kami menerima 40-an mahasiswa miskin dari jalur Bidik Misi Unair dan 750 mahasiswa Bidik Misi Kemdikbud," katanya. Menurut dia, penerimaan mahasiswa kurang mampu tapi berprestasi yang dikenal dengan "Bidik Misi" (beasiswa pendidikan mahasiswa miskin berprestasi) itu sebenarnya dirintis Unair pada 2008. "Rintisan Unair itu dinilai bagus, lalu pemerintah mengangkat rintisan itu sebagai program nasional. Para mahasiswa miskin itu menerima bantuan Rp6 juta per semester untuk biaya pendidikan dan biaya hidup untuk setiap mahasiswa," katanya. Dalam praktiknya, katanya, 18-20 persen mahasiswa miskin itu dapat dihitung dari keseluruhan mahasiswa yang diterima sebuah perguruan tinggi, namun Unair memberlakukan 18 persen itu pada setiap program studi. "Artinya, kami memberlakukan 18 persen itu secara merata untuk setiap program studi yang ada di Unair, bukan dari total mahasiswa yang diterima Unair," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012