Air di lubang sumur bor milik warga Desa Batang Batang Laok, Kecamatan Batang Batang, Kabupaten Sumenep, berbau menyengat dan seperti tercampur dengan minyak tanah.

"Kami langsung melaporkan kondisi air seperti tercampur dan berbau minyak tanah itu ke pihak terkait di Kantor Kecamatan Batang Batang, setelah menerima informasi dari warga," kata Kepala Desa Batang Batang Laok, Haris di Sumenep, Minggu.

Awalnya, pada Sabtu (31/8) sore, pemilik sumur bor, M Suhayu, warga Dusun Koplong, Desa Batang Batang Laok, itu, ingin mengecek air di lubang sumur hasil pengeboran pada November 2023.

Pada akhir tahun lalu, Suhayu menghentikan proses pengeboran di lahan belakang rumahnya dengan kedalaman hingga 65 meter, karena sumber atau mata airnya dinilai kecil.

Kemudian, pada Sabtu (31/8) sore itu, Suhayu melihat lubang hasil pengeboran tersebut terisi air dengan kedalaman sekitar tiga meter dari permukaan dan selanjutnya mencoba mengambil air tersebut dengan bambu yang diujungnya diberi botol bekas kemasan air mineral.

Air di lubang sumur bor miliknya itu ternyata berwarna kehitaman seperti tercampur dan berbau minyak tanah. Ketika dicoba disulut dengan menggunakan korek api, ternyata terbakar.

Saat itu juga, temuan tersebut dilaporkan kepada perangkat desa dan dilanjutkan ke pihak terkait di Kantor Kecamatan Batang Batang dan diteruskan ke Polsek dan Koramil Batang Batang.

"Saat ini, di lokasi lubang sumur yang airnya seperti tercampur dan berbau minyak tanah tersebut diberi garis polisi oleh anggota Polsek Batang Batang," kata Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti. 

Ia berharap pemilik sumur bor itu tidak melakukan aktivitas apa pun di kawasan lubang sumur bor untuk menghindari hal-tak diinginkan.

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024