Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur menggelar Invitasi Olahraga Tradisional (Otrad) 2024 di Kabupaten Ngawi yang diikuti oleh 350 atlet sebagai ajang seleksi untuk diterjunkan di perlombaan nasional.
Kepala Dispora Jatim Moh Ali Kuncoro dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Rabu, mengatakan gelaran yang melombakan lima cabang olahraga tradisional ini diikuti oleh perwakilan dari 25 kabupaten/kota di wilayah setempat.
"Saya berharap pelaksanaan bisa ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitas, termasuk jumlah kategori yang di lombakan," ucapnya.
Ali menjelaskan, adapun lima cabang olahraga yang diperlombakan antara lain dagongan, hadang, terompah panjang dan sumpitan.
Menurut dia, olahraga tradisional harus terus dilestarikan karena selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang bugar dan sehat.
"Selain sehat, sumber daya manusia kita juga punya kemampuan soft skill, intelektual, kompeten dan berakhlak. Jadi ada keseimbangan antara emosional dan spiritual sehingga siap menyongsong Indonesia Emas 2045," ujar Ali Kuncoro yang juga menjabat sebagai Pj Wali Kota Mojokerto itu.
Sementara itu, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko menilai pembinaan olahraga tradisional di wilayahnya cukup bagus dan sedang berkembang pesat. Ia menargetkan Kabupaten Ngawi menjadi juara umum pada ajang tersebut.
"Untuk pengembangannya kami bekerjasama dengan KORMI (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia) Ngawi. Target kami Ngawi meraih juara umum di Invitasi Olahraga 2024," tuturnya.
Tak hanya ingin memenuhi target, dia juga meminta agar kegiatan tersebut menjadi motivasi bagi tenaga pendidik di sekolah maupun olahragawan untuk terus mengembangkan olahraga tradisional di kalangan pelajar.
"Di olahraga tradisional ini ada unsur pendidikan karakter, jadi bukan hanya membuat sehat namun juga mendidik karakter siswa," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Dispora Jatim Moh Ali Kuncoro dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Rabu, mengatakan gelaran yang melombakan lima cabang olahraga tradisional ini diikuti oleh perwakilan dari 25 kabupaten/kota di wilayah setempat.
"Saya berharap pelaksanaan bisa ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitas, termasuk jumlah kategori yang di lombakan," ucapnya.
Ali menjelaskan, adapun lima cabang olahraga yang diperlombakan antara lain dagongan, hadang, terompah panjang dan sumpitan.
Menurut dia, olahraga tradisional harus terus dilestarikan karena selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang bugar dan sehat.
"Selain sehat, sumber daya manusia kita juga punya kemampuan soft skill, intelektual, kompeten dan berakhlak. Jadi ada keseimbangan antara emosional dan spiritual sehingga siap menyongsong Indonesia Emas 2045," ujar Ali Kuncoro yang juga menjabat sebagai Pj Wali Kota Mojokerto itu.
Sementara itu, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko menilai pembinaan olahraga tradisional di wilayahnya cukup bagus dan sedang berkembang pesat. Ia menargetkan Kabupaten Ngawi menjadi juara umum pada ajang tersebut.
"Untuk pengembangannya kami bekerjasama dengan KORMI (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia) Ngawi. Target kami Ngawi meraih juara umum di Invitasi Olahraga 2024," tuturnya.
Tak hanya ingin memenuhi target, dia juga meminta agar kegiatan tersebut menjadi motivasi bagi tenaga pendidik di sekolah maupun olahragawan untuk terus mengembangkan olahraga tradisional di kalangan pelajar.
"Di olahraga tradisional ini ada unsur pendidikan karakter, jadi bukan hanya membuat sehat namun juga mendidik karakter siswa," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024