Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyediakan aplikasi Sistem Maintenance Instalasi Pengelolaan Air Limbah (SIMIPAL) dan Sedot Tinja (Senja) untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan pengelolaan limbah.
Kepala Bidang Pengelolaan Sarana dan Prasarana, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Tri Broto Santoso dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan aplikasi SIMIPAL difungsikan mengakomodasi permintaan perawatan instalasi pembuangan air limbah (IPAL) di lingkungan gedung atau aset milik pemkot.
"Pengelola bisa melakukan permintaan penyedotan limbah dan pemeliharaan IPAL, atau misalnya ada pompa yang rusak dan juga bisa melakukan permintaan pupuk kompos," kata Tri.
Kemudian, untuk aplikasi Senja bisa dimanfaatkan masyarakat umum yang membutuhkan pelayanan penyedotan air limbah domestik atau tinja. Aplikasi yang diresmikan pada pertengahan 2024 ini sudah memiliki 99 akun teregistrasi.
Tri menyebut hingga Juli 2024 aplikasi tersebut sudah menerima 28 permintaan jasa sedot tinja dengan volume kurang dari 100 kubik.
"Total pendapatan sejak Juni sampai pertengahan Juli 2024 kurang lebih Rp9 juta," ujarnya.
Dia menambahkan dalam aplikasi Senja ke depan juga akan ditambah fitur pelayanan penyedotan lumpur tinja secara terjadwal.
Diharapkan penambahan sistem layanan tersebut pengelolaan air limbah masyarakat di Kota Surabaya semakin baik ke depannya.
Hal tersebut juga bagian tindak lanjut aturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik.
Aturan itu menjelaskan bahwa penyedotan lumpur tinja harus dilakukan secara berkala, yakni paling lama tiga tahun sekali.
"Nanti akan terjadwal otomatis di database aplikasi Senja, setiap tiga tahun ke depan ada notifikasi bahwa septic tank sudah harus dilakukan penyedotan kembali," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Bidang Pengelolaan Sarana dan Prasarana, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Tri Broto Santoso dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan aplikasi SIMIPAL difungsikan mengakomodasi permintaan perawatan instalasi pembuangan air limbah (IPAL) di lingkungan gedung atau aset milik pemkot.
"Pengelola bisa melakukan permintaan penyedotan limbah dan pemeliharaan IPAL, atau misalnya ada pompa yang rusak dan juga bisa melakukan permintaan pupuk kompos," kata Tri.
Kemudian, untuk aplikasi Senja bisa dimanfaatkan masyarakat umum yang membutuhkan pelayanan penyedotan air limbah domestik atau tinja. Aplikasi yang diresmikan pada pertengahan 2024 ini sudah memiliki 99 akun teregistrasi.
Tri menyebut hingga Juli 2024 aplikasi tersebut sudah menerima 28 permintaan jasa sedot tinja dengan volume kurang dari 100 kubik.
"Total pendapatan sejak Juni sampai pertengahan Juli 2024 kurang lebih Rp9 juta," ujarnya.
Dia menambahkan dalam aplikasi Senja ke depan juga akan ditambah fitur pelayanan penyedotan lumpur tinja secara terjadwal.
Diharapkan penambahan sistem layanan tersebut pengelolaan air limbah masyarakat di Kota Surabaya semakin baik ke depannya.
Hal tersebut juga bagian tindak lanjut aturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik.
Aturan itu menjelaskan bahwa penyedotan lumpur tinja harus dilakukan secara berkala, yakni paling lama tiga tahun sekali.
"Nanti akan terjadwal otomatis di database aplikasi Senja, setiap tiga tahun ke depan ada notifikasi bahwa septic tank sudah harus dilakukan penyedotan kembali," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024