Bunda PAUD sekaligus istri Penjabat Wali Kota Probolinggo Dewi Maharani meninjau sekolah untuk memastikan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) antiperundungan di SDN Tisnonegaran 1 Kota Probolinggo, Jawa Timur, Selasa.
"Alhamdulillah saya bisa berinteraksi dan menyampaikan pesan antiperundungan/bullying kepada anak-anak pada MPLS," kata Dewi Maharani di Kota Probolinggo.
Ia juga menunjukkan poster dengan gambar yang lucu dan menarik. Ada gambar yang menunjukkan kekompakan makan bersama berbagi dengan temannya hingga kerja bakti membersihkan sekolah.
Sebagai Bunda PAUD, lanjut dia, pihaknya ingin memantau program transisi pembelajaran anak-anak dari PAUD, TK ke SD sekaligus memastikan pembelajaran yang masih taraf MPLS terasa nyaman dan menyenangkan.
"Saya mengapresiasi SDN Tisnonegaran 1 yang memiliki berbagai permainan edukatif, sehingga anak-anak menikmatinya saat MPLS di sekolah setempat," tuturnya.
Dalam kesempatan itu juga ada penandatanganan Deklarasi MPLS "Cetar Perkasa Ben Alim" yang merupakan akronim dari Cegah dan Tangani Perundungan dan Kekerasan di Satuan Pendidikan dengan Pendidikan Karakter Berkolaborasi Pesantren serta Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Deklarasi itu ditandatangani Kabid Pembinaan PAUD PNF Heri Wijayani, Bunda PAUD Dewi Maharani Nurkholis, Kepala SD Tisnonegaran 1 Sumiati, Ketua Komite Heri Supriyono yang isinya tentang anti perundungan/bulliying.
Sementara Kabid Pembinaan PAUD PNF Heri Wijayani mengatakan MPLS bagi siswa baru di SD harus mengacu pada kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar dan kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar.
"Selain itu juga pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan. Program MPLS di Kota Probolinggo itu akan berlangsung selama dua pekan hingga 27 Juli 2024," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Alhamdulillah saya bisa berinteraksi dan menyampaikan pesan antiperundungan/bullying kepada anak-anak pada MPLS," kata Dewi Maharani di Kota Probolinggo.
Ia juga menunjukkan poster dengan gambar yang lucu dan menarik. Ada gambar yang menunjukkan kekompakan makan bersama berbagi dengan temannya hingga kerja bakti membersihkan sekolah.
Sebagai Bunda PAUD, lanjut dia, pihaknya ingin memantau program transisi pembelajaran anak-anak dari PAUD, TK ke SD sekaligus memastikan pembelajaran yang masih taraf MPLS terasa nyaman dan menyenangkan.
"Saya mengapresiasi SDN Tisnonegaran 1 yang memiliki berbagai permainan edukatif, sehingga anak-anak menikmatinya saat MPLS di sekolah setempat," tuturnya.
Dalam kesempatan itu juga ada penandatanganan Deklarasi MPLS "Cetar Perkasa Ben Alim" yang merupakan akronim dari Cegah dan Tangani Perundungan dan Kekerasan di Satuan Pendidikan dengan Pendidikan Karakter Berkolaborasi Pesantren serta Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Deklarasi itu ditandatangani Kabid Pembinaan PAUD PNF Heri Wijayani, Bunda PAUD Dewi Maharani Nurkholis, Kepala SD Tisnonegaran 1 Sumiati, Ketua Komite Heri Supriyono yang isinya tentang anti perundungan/bulliying.
Sementara Kabid Pembinaan PAUD PNF Heri Wijayani mengatakan MPLS bagi siswa baru di SD harus mengacu pada kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar dan kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar.
"Selain itu juga pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan. Program MPLS di Kota Probolinggo itu akan berlangsung selama dua pekan hingga 27 Juli 2024," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024