Surabaya - Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada September 2011 mengalami penurunan menjadi 5,227 juta penduduk dibandingkan Maret 2011 sebanyak 5,356 juta karena keberhasilan pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat di provinsi ini. "Penurunan persentase kemiskinan yang percepatannya tidak seperti tahun sebelumnya juga lebih dikarenakan 'hardcore poverty' yang terjadi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Irlan Indrocahyo, ditemui di Surabaya, Senin. Menurut dia, upaya Pemerintah Provinsi Jatim untuk menanggulangi "hardcore poverty" dilakukan dengan Program Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Rakyat (Jalinkesra). "Walau langkah tersebut tidak serta merta mengeluarkan peserta program dari kemiskinan tetapi bisa membantu mereka bertahan hidup dan perlahan menuju perbaikan ekonomi," ujarnya. Sementara itu, terkait tiga komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan makanan baik di pedesaan maupun perkotaan, rinci dia, beras, rokok kretek filter, dan gula pasir. "Namun, untuk komoditas bukan makanan di daerah perkotaan adalah perumahan, listrik, dan pendidikan sedangkan di pedesaan yakni kayu bakar dan listrik," katanya. Di sisi lain, mengenai besaran garis kemiskinan selama periode Maret-September 2011, tambah dia, mengalami kenaikan sebesar 3,58 persen atau menjadi Rp227.603. "Sementara, garis kemiskinan makanan September 2011 naik 3,29 persen menjadi Rp167.360," katanya. Di samping itu, urai dia, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan tren penurunan dalam kurun waktu 4,5 tahun terakhir. Pada bulan Maret 2011, angka P1 sebesar 2,27 dan turun menjadi 2 pada bulan September 2011. "Sementara, pada periode sama angka P2 mencapai 0,54 atau mengalami penurunan menjadi 0,46," katanya. Kedua nilai indeks yang kian turun, lanjut dia, memberikan indikasi rata-rata pengeluaran penduduk miskin yang cenderung mendekati garis kemiskinan. Bahkan, ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin minim.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012