Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo Subandi menginstruksikan kepada jajaran untuk melakukan pencegahan dan pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam rangka memperingati ASEAN Dengue Day (ADD) Tahun 2024.
"Salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu menggalakkan penyuluhan dan pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras, menutup, mendaur ulang, plus kegiatan lain yang mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk Aedes aegypti," katanya di Sidoarjo, Kamis
Ia mengemukakan pemberantasan sarang nyamuk tersebut dilaksanakan serentak dengan melibatkan kepala daerah, seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), beserta semua lapisan masyarakat.
"Kami telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bupati Sidoarjo tentang imbauan penyelenggaraan kegiatan peringatan ASEAN Dengue Day (ADD) Tahun 2024 di lingkungan Pemkab Sidoarjo. SE Bupati Sidoarjo ini merupakan bentuk nyata dukungan peringatan ADD setiap tanggal 15 Juni," katanya.
Baca juga: Plt Bupati serahkan santunan kematian kader posyandu di Sidoarjo
Dalam SE tersebut tertulis, "Mengimbau semua elemen bergerak secara rutin minimal seminggu sekali, giat menguras, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas di lingkungan tempat tinggal masing-masing."
Masyarakat juga diingatkan untuk menghindari gigitan nyamuk, antara lain dengan memakai produk antinyamuk, memakai kelambu saat tidur, serta memakai baju lengan panjang, serta memelihara ikan pemakan jentik.
"Seluruh pihak diharapkan dapat menjalin komunikasi, berkoordinasi, dan berkolaborasi, dalam pencegahan dan pengendalian DBD di wilayah masing-masing," katanya.
Dalam SE Bupati Sidoarjo tersebut dijelaskan bahwa DBD merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian yang cukup tinggi di Indonesia, yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue (DENV) melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Di seluruh dunia telah ditemukan 390 juta infeksi virus Dengue per tahun dan diperkirakan ada 3,9 miliar orang yang berisiko terinfeksi DENV ini.
Di Kabupaten Sidoarjo sampai tanggal 5 Juni 2024 ditemukan 242 kasus dengan dua kematian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu menggalakkan penyuluhan dan pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras, menutup, mendaur ulang, plus kegiatan lain yang mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk Aedes aegypti," katanya di Sidoarjo, Kamis
Ia mengemukakan pemberantasan sarang nyamuk tersebut dilaksanakan serentak dengan melibatkan kepala daerah, seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), beserta semua lapisan masyarakat.
"Kami telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bupati Sidoarjo tentang imbauan penyelenggaraan kegiatan peringatan ASEAN Dengue Day (ADD) Tahun 2024 di lingkungan Pemkab Sidoarjo. SE Bupati Sidoarjo ini merupakan bentuk nyata dukungan peringatan ADD setiap tanggal 15 Juni," katanya.
Baca juga: Plt Bupati serahkan santunan kematian kader posyandu di Sidoarjo
Dalam SE tersebut tertulis, "Mengimbau semua elemen bergerak secara rutin minimal seminggu sekali, giat menguras, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas di lingkungan tempat tinggal masing-masing."
Masyarakat juga diingatkan untuk menghindari gigitan nyamuk, antara lain dengan memakai produk antinyamuk, memakai kelambu saat tidur, serta memakai baju lengan panjang, serta memelihara ikan pemakan jentik.
"Seluruh pihak diharapkan dapat menjalin komunikasi, berkoordinasi, dan berkolaborasi, dalam pencegahan dan pengendalian DBD di wilayah masing-masing," katanya.
Dalam SE Bupati Sidoarjo tersebut dijelaskan bahwa DBD merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian yang cukup tinggi di Indonesia, yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue (DENV) melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Di seluruh dunia telah ditemukan 390 juta infeksi virus Dengue per tahun dan diperkirakan ada 3,9 miliar orang yang berisiko terinfeksi DENV ini.
Di Kabupaten Sidoarjo sampai tanggal 5 Juni 2024 ditemukan 242 kasus dengan dua kematian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024