Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Timur dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan warga Kabupaten Sumenep akan bahaya radikalisme dan terorisme dengan menggelar kegiatan "Gembira Beragama" atau Gerakan Muda Bangga Bernegara dan Beragama, Rabu (5/6).

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pendopo Agung Keraton Sumenep dengan peserta dari tokoh agama, tokoh agama, dan aktivis organisasi keagamaan setempat.

"Persoalan radikalisme dan terorisme bisa diantisipasi dengan budaya melalui penguatan kearifan lokal. Kearifan masyarakat menjadi bagian penting yang harus terpelihara, sehingga terwujud saling menghargai dan toleran terhadap setiap perbedaan," kata Ketua FKPT Jawa Timur, Hesti Armiwulan dalam siaran pers yang diterima Antara di Sumenep, Kamis.

Selama ini, kehidupan keberagamaan di Sumenep cukup kondusif. Namun, dari karakter masyarakat dan letak geografisnya patut mendapat perhatian serius, terutama dari sisi kecenderungan akan bahaya radikalisme dan terorisme.

Sementara Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menjelaskan, wilayahnya yang terdiri atas 27 kecamatan dan 9 di antaranya merupakan kepulauan, itu mudah dilalui aneka macam persoalan, termasuk di dalamnya radikalisme.

Sumenep tercatat memiliki 126 pulau dan 48 pulau di antaranya berpenghuni yang tersebar di 10 kecamatan, yakni 9 kecamatan kepulauan dan 1 kecamatan daratan.

Banyaknya pulau dengan kondisi geografis yang berpencar dan luas itu memungkinkan munculnya paham radikalisme dan terorisme.

"Keanekaragaman persoalan itu tentunya wajib diantisipasi secara terus-menerus oleh kami dengan melibatkan ulama, serta bisa menggalang kerja sama dengan berbagai pihak. Kalau persoalan radikalisme dan terorisme, ada FKPT Jawa Timur dan BNPT," katanya.

Ia mengapresiasi positif kegiatan FKPT Jawa Timur dan BNPT sebagai bagian tanggung jawab bersama untuk menjaga ketenangan masyarakat dan kelestarian budaya dengan menjaga keharmonisan dan sikap tenggang rasa atau toleransi.

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024