Malang - Pembebasan lahan atau lahan yang sudah terbuka untuk proyek jalur lingkar selatan (JLS) di wilayah Kabupaten Malang baru mencapai 60 persen dari sekitar 160 kilometer yang melintasi daerah itu. Bupati Malang Rendra Kresna, Selasa, mengakui JLS yang membentang sepanjang 160 kilometer dari Kecamatan Donomulyo hingga Sendangbiru di Kecamatan Sumbermanjing Wetan itu masih kurang 40 persen lagi penyelesaiannya. "Kalau lahan milik masyarakat sudah dibebaskan semua, bahkan sudah digarap. Namun, lahan milik Perhutani yang masih menjadi kendala karena sampai saat ini masih belum tuntas pembebasannya," kata Rendra. Ia mengakui, saat ini pihaknya masih memprioritaskan pembangunan infrastruktur di kawasan pedesaan guna menunjang proyek JLS tersebut, seperti pembangunan jalan dan jembatan penghubung antardesa di wilayah Malang selatan. Lahan milik Perum Perhutani yang terkena proyek JLS di Kabupaten Malang seluas 148 hektare dan lahan milik warga termasuk hutan masyarakat seluas 115,14 hektare. JLS yang melintasi wilayah Kabupaten Malang sepanjang 160 kilometer dengan lebar 60 meter. Sebagian jalan JLS sudah diaspal, bahkan tahun depan juga sudah mulai dibangun jalan sirip sepanjang 20 kilometer dengan lebar 16 meter. Rendra mengemukakan, tahun 2012 dana yang dianggarkan dari pusat dan Provinsi Jatim maupun Pemkab Malang untuk proyek JLS di Kabupaten Malang bisa mencapai Rp124 miliar untuk berbagai pembangunan pendukung, yakni 23 jembatan dan jalan yang dilintasi JLS. Dari kebutuhan lahan sekitar 263,28 hektare untuk proyek JLS, 148 hektare di antaranya milik Perhutani. Dan sampai saat ini proses pembebasannya belum tuntas. Menurut rencana, JLS yang melewati Kabupaten Malang hingga Pacitan tuntas tahun 2014. Estimasi anggaran JLS pada awalnya sebesar Rp7,5 triliun. Proyek JLS yang melintasi tujuh kabupaten mulai dari Pacitan hingga Banyuwangi sepanjang 660 kilometer itu, didanai dari APBN. Sedangkan tujuh daerah yang dilalui JLS berkewajiban menyiapkan lahannya, termasuk membebaskannya dari warga maupun Perhutani.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011