Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto menilai masih ada kesenjangan antara dunia industri dengan pendidikan, terutama vokasi, yang bisa menghambat penyelarasan kurikulum dan pemenuhan kebutuhan perusahaan.
"Karena untuk menjembatani itu dibutuhkan Konsultan vokasi. Begitu juga ketika akan mengharmonisasikan kurikulum," kata Adik dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.
Oleh karena itu, pihaknya menggelar pelatihan “Trusted Advisor” atau “Konsultan Vokasi Terpercaya” dengan mendatangkan pendiri Brynk Business Academy Denmark Bjarne Brynk Jensen yang telah bekerja sama dengan Kadin Jerman sejak 18 tahun.
"Dan ini adalah pelatihan lanjutan untuk Konsultan Vokasi. Sebelumnya para peserta telah mengikuti pelatihan konsultan vokasi dengan IHK Trier Jerman, sekarang ada pendalaman dari Swiss Contact," ucapnya.
Lulusan di dunia pendidikan, kata dia, belum sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga link and match sangat perlu dilakukan dengan mempertemukan konsultan vokasi dan pihak industri.
"Konsultan Vokasi ini ditempatkan di Rumah Bokasi yang telah didirikan Kadin Jatim bersama dengan Tim TKDV lainnya," tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, Rumah Vokasi masih ada di Gresik, tetapi beberapa daerah telah dipersiapkan untuk mendirikan dan mengikutkan perwakilannya dalam pelatihan konsultan vokasi beberapa waktu yang lalu.
"Saat ini tengah menyiapkan pendirian Rumah Vokasi, di tahun ini, sekitar 10 daerah, di antaranya Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Batu, Mojokerto dan Kediri. Tetapi memang pada tahun ini kami akan fokus di pendirian Rumah Vokasi di daerah industri," ujarnya.
Adik menambahkan, untuk Rumah Vokasi di Gresik, sudah berjalan dengan baik dan industri yang aktif mengikuti program pemagangan mencapai 58 dengan jumlah sekolah yang bekerja sama sekitar 79.
Sementara itu, pendiri Brynk Business Academy Denmark Bjarne Brynk Jensen mengatakan pendidikan vokasi menjadi sebuah keniscayaan tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga seluruh dunia.
"Karena tantangan saat ini adalah bagaimana lulusan perguruan tinggi bisa memenuhi kebutuhan industri. Lulusan tersebut harus memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh industri," katanya.
Sehingga, kata Coach Jensen, sapaan akrabnya, program vokasi bisa menjamin dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan industri bisa terpenuhi.
"Sebagai Trusted Advisor, maka lulusan pelatihan ini akan menjadi penerjemah kepada industri bagaimana pentingnya kerjasama industri dengan dunia pendidikan agar pemagangan di industri semakin banyak dan banyak perusahaan yang mengikuti program ini," ujarnya.
Coach Jensen mengakui, memang ada banyak tantangan yang harus dihadapi para peserta, di antaranya adalah bagaimana memberikan pemahaman dan rasa percaya pada industri untuk mengambil anak magang lebih banyak dan mengambil lulusan-lulusan dari perusahaan yang bersangkutan.
"Harapan kami, di sini mereka bisa saling berbagi kendala yang ditemui ketika mereka berkomunikasi dengan industri, sehingga kami bisa melengkapi mereka dengan tools atau alat untuk mempermudah pekerjaan mereka," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu peserta "Trusted Advisor Training" bidang vokasi Engge Cristina yang juga representatif BOD Satoria Group mengaku bersyukur dan berterima kasih sekaligus bangga, karena dapat mengikuti pelatihan, sehingga bisa memberikan sumbangsih dan impact positif dalam menciptakan keselarasan dunia industri dan dunia pendidikan.
"Kami sebagai peserta Trusted Advisor Training pasti mendapatkan keterampilan dan wawasan lebih baik lagi untuk menjadi mitra terpercaya. Sehingga kami dapat memberikan pengaruh positif terhadap dunia industri dan sekolah bahwa program kerja vokasi mampu memberikan manfaat bagi kedua belah pihak," ujarnya.
"Dan program ini dapat mendukung dalam menjalankan integrasi harmonis yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Karena untuk menjembatani itu dibutuhkan Konsultan vokasi. Begitu juga ketika akan mengharmonisasikan kurikulum," kata Adik dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.
Oleh karena itu, pihaknya menggelar pelatihan “Trusted Advisor” atau “Konsultan Vokasi Terpercaya” dengan mendatangkan pendiri Brynk Business Academy Denmark Bjarne Brynk Jensen yang telah bekerja sama dengan Kadin Jerman sejak 18 tahun.
"Dan ini adalah pelatihan lanjutan untuk Konsultan Vokasi. Sebelumnya para peserta telah mengikuti pelatihan konsultan vokasi dengan IHK Trier Jerman, sekarang ada pendalaman dari Swiss Contact," ucapnya.
Lulusan di dunia pendidikan, kata dia, belum sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga link and match sangat perlu dilakukan dengan mempertemukan konsultan vokasi dan pihak industri.
"Konsultan Vokasi ini ditempatkan di Rumah Bokasi yang telah didirikan Kadin Jatim bersama dengan Tim TKDV lainnya," tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, Rumah Vokasi masih ada di Gresik, tetapi beberapa daerah telah dipersiapkan untuk mendirikan dan mengikutkan perwakilannya dalam pelatihan konsultan vokasi beberapa waktu yang lalu.
"Saat ini tengah menyiapkan pendirian Rumah Vokasi, di tahun ini, sekitar 10 daerah, di antaranya Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Batu, Mojokerto dan Kediri. Tetapi memang pada tahun ini kami akan fokus di pendirian Rumah Vokasi di daerah industri," ujarnya.
Adik menambahkan, untuk Rumah Vokasi di Gresik, sudah berjalan dengan baik dan industri yang aktif mengikuti program pemagangan mencapai 58 dengan jumlah sekolah yang bekerja sama sekitar 79.
Sementara itu, pendiri Brynk Business Academy Denmark Bjarne Brynk Jensen mengatakan pendidikan vokasi menjadi sebuah keniscayaan tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga seluruh dunia.
"Karena tantangan saat ini adalah bagaimana lulusan perguruan tinggi bisa memenuhi kebutuhan industri. Lulusan tersebut harus memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh industri," katanya.
Sehingga, kata Coach Jensen, sapaan akrabnya, program vokasi bisa menjamin dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan industri bisa terpenuhi.
"Sebagai Trusted Advisor, maka lulusan pelatihan ini akan menjadi penerjemah kepada industri bagaimana pentingnya kerjasama industri dengan dunia pendidikan agar pemagangan di industri semakin banyak dan banyak perusahaan yang mengikuti program ini," ujarnya.
Coach Jensen mengakui, memang ada banyak tantangan yang harus dihadapi para peserta, di antaranya adalah bagaimana memberikan pemahaman dan rasa percaya pada industri untuk mengambil anak magang lebih banyak dan mengambil lulusan-lulusan dari perusahaan yang bersangkutan.
"Harapan kami, di sini mereka bisa saling berbagi kendala yang ditemui ketika mereka berkomunikasi dengan industri, sehingga kami bisa melengkapi mereka dengan tools atau alat untuk mempermudah pekerjaan mereka," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu peserta "Trusted Advisor Training" bidang vokasi Engge Cristina yang juga representatif BOD Satoria Group mengaku bersyukur dan berterima kasih sekaligus bangga, karena dapat mengikuti pelatihan, sehingga bisa memberikan sumbangsih dan impact positif dalam menciptakan keselarasan dunia industri dan dunia pendidikan.
"Kami sebagai peserta Trusted Advisor Training pasti mendapatkan keterampilan dan wawasan lebih baik lagi untuk menjadi mitra terpercaya. Sehingga kami dapat memberikan pengaruh positif terhadap dunia industri dan sekolah bahwa program kerja vokasi mampu memberikan manfaat bagi kedua belah pihak," ujarnya.
"Dan program ini dapat mendukung dalam menjalankan integrasi harmonis yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024