Sebanyak lima desa wisata di wilayah Kota Batu menembus 500 besar kompetisi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024 yang ditetapkan berdasar kurasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih lima desa wisata tersebut dan diharapkan desa tersebut bisa menembus babak 50 besar ADWI 2024.
"Kami sangat mengapresiasi capaian ini. Dari delapan desa wisata yang kami daftarkan, lima desa wisata lolos di 500 besar. Mudah-mudahan masuk ke 50 besar nantinya," kata Aries.
Lima desa wisata yang masuk dalam 500 besar kompetisi ADWI 2024 tersebut adalah Desa Punten dengan Wisata Tematik Agribisnis Jeruk Keprok Punten dan Desa Sidomulyo dengan Wisata Tematik Ekonomi Kreatif Edukasi Kokedama dan Wisata Tematik Budaya Sakura.
Kemudian Desa Tulungrejo dengan Wisata Tematik Agribisnis Petani Agriraya Tulungrejo, Desa Torongrejo dengan Wisata Tematik Agribisnis Saung Tani, dan Desa Pandanrejo dengan Wisata Tematik Agribisnis Strawberry.
Lima desa tersebut, bersaing dengan 6.010 desa di Tanah Air.
Meskipun berhasil masuk 500 besar ADWI 2024, lanjutnya, Kota Batu akan terus berupaya meningkatkan pengelolaan dan mempromosikan potensi desa wisata di Kota Batu, agar lebih dikenal dan dikunjungi banyak wisatawan.
ADWI 2024, lanjut dia, diharapkan bisa menjadi sarana promosi bagi desa-desa wisata lainnya dan memperkuat jaringan komunikasi setiap desa.
Selain itu, juga memacu kreativitas dan inovasi setiap desa wisata sehingga nantinya bisa dikunjungi banyak wisatawan.
"Pemerintah Kota Batu terus berupaya meningkatkan pengelolaan dan mempromosikan potensi desa wisata yang ada, agar lebih dikenal dan dikunjungi banyak wisatawan. Tujuannya agar bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," tuturnya.
ADWI 2024 mengambil tema "Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia" dengan beberapa kategori penilaian yang harus dipenuhi oleh seluruh peserta antara lain daya tarik, amenitas, digital, kelembagaan dan SDM, dan serta resiliensi (pengelolaan berkelanjutan).
Setiap desa yang mendaftar harus memiliki kemampuan pengelolaan berkelanjutan, ekonomi berkelanjutan, keberlanjutan budaya dan aspek lingkungan. Setiap desa juga wajib menyediakan informasi potensi wisatanya, atraksi, paket wisata dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024