Dua kapal produksi PT PAL Indonesia KRI Semarang-594 dan KRI Kerambit-624 menunjukkan kebolehannya, dalam gelaran latihan bersama Latma Carat 2024 yang melibatkan TNI AL dan United State Marine Corps (USMC) di Teluk Ratai dan Piabung Lampung.

Engineer PT PAL Joza Emerald mengatakan kapal kombatan andalan TNI AL jenis Kapal Cepat Rudal (KCR), KRI Kerambit-624 tersebut merupakan bukti utuh kemahiran engineer Indonesia dalam membangun kapal perang, dimulai dari penguasaan design engineering, kapabilitas dalam proses pembangunan hingga mampu melakukan integrasi sistem di kapal termasuk sistem persenjataan.

"Tidak hanya KRI Kerambit-624, sebelumnya dua KCR 60 meter yaitu KRI Halasan-630 dan KRI Kapak-625 turut menuai pencapaian yang luar biasa, yakni sukses melakukan penembakan rudal khusus," ucap Joza dalam keterangannya di Surabaya, Selasa.

Ketiganya, kata dia, memiliki kesamaan persenjataan yakni mengusung meriam 57 mm, rudal permukaan Exocet MM40 Block 3, dan auxiliary gun 20 mm yang keseluruhannya telah terintegrasi dengan baik pada platform kapal.

“Integrasi senjata yang tepat menjadi kunci dalam meningkatkan kemampuan operasional kapal perang. Ketidakakuratan dalam sistem penargetan dan pengendalian senjata dapat mengakibatkan berbagai masalah serius, termasuk kegagalan dalam peluncuran senjata dan berpotensi mengurangi efektivitas kapal perang dalam pertempuran," ujarnya.

Joza menjelaskan sederet keberhasilan teknis yang mampu dicapai oleh produk-produk KCR 60 m ini, menjadi tolok ukur akan kemampuan Indonesia dalam penguasaan teknis alutsista matra laut.

"PT PAL Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan negara dengan inovasi dan dedikasi tanpa henti," tuturnya.

Sementara itu, Panglima Koarmada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Yoos Suryono selaku komandan upacara dalam upacara pembukaan Latma Carat 2024 mengatakan bahwa latihan bersama yang digelar di sekitar teluk Ratai dan Piabung Lampung pada 14-15 Mei 2024 itu, dilaksanakan guna meningkatkan kerja sama dan membangun persahabatan bilateral antarkedua negara serta mewujudkan SDM TNI profesional, modern, dan tangguh.

"Dalam agenda latihan yang mengusung konsep integrated scenario based exercises ini, fokus utama TNI AL adalah untuk meningkatkan pertahanan pantai atau anti amfibi dengan mengintegrasikan seluruh elemen pertahanan baik di darat, laut maupun udara," ucapnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024