Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, membantu pendidikan seorang pelajar SMP bernama Aditya Daiva Ardhani (13) yang merawat orang tuanya yang karena agar bisa tetap melanjutkan sekolah.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan ia ingin agar Aditya Daiva Ardhani tetap melanjutkan sekolahnya. Bahkan, bupati juga tidak segan membantu hingga remaja itu menempuh perguruan tinggi.
"Aku pingin kamu terus sekolah. Kamu mau kuliah kan, aku akan bantu kamu," kata bupati kepada Adit saat berkunjung ke rumah Adit di Dusun Kuningan, Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Senin.
Bupati juga menambahkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri juga membantu proses perpindahan sekolah Adit dari SMP di Kota Blitar ke SMP Plosoklaten 1 yang paling dekat dengan rumahnya saat ini.
"Kamu harus jadi orang, karena SMP-SMA itu kan prosesnya lama lebih dari lima tahun. Bisa jadi saya sudah tidak jadi bupati. Meski suatu saat saya sudah tidak jadi bupati saya akan bantu kamu," kata dia.
Bupati juga sangat mengapresiasi Adit, sebab di usianya yang masih anak-anak dia dapat memberikan contoh pelajaran untuk terus berbakti kepada orang tua. Dirinya berharap, melalui pendidikan yang tinggi, Adit nantinya dapat mengangkat derajat keluarganya.
Bupati bahkan memberikan nomor telepon miliknya. Jika Adit membutuhkan bantuan, diharapkan bisa menghubunginya lewat nomor telepon tersebut.
"Kamu simpan nomor (ponsel) aku, nanti kamu (sewaktu-waktu butuh bantuan) hubungi aku," kata dia.
Keluarga Adit sebelumnya masih tercatat sebagai warga Blitar. Beberapa bulan terakhir, mereka pindah ke Kabupaten Kediri dan menjadi penduduk di kabupaten ini.
Video keluarga tersebut sempat viral di media sosial, menunjukkan aktivitas Adit yang merawat kedua orang tuanya yang sedang sakit stroke. Adit tinggal di rumah yang sangat sederhana. Rumah itu masih rumah keluarga, tapi sudah bertahun-tahun tidak ditempati. Adit bahkan sempat berhenti sekolah karena harus merawat orang tuanya.
Dalam kesempatan itu, bupati juga memberikan bantuan komputer jinjing serta beasiswa untuk menyemangati Adit saat belajar.
Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan sosial rumah tidak layak huni (RTLH) yang diserahkan kepada Priyanto, ayah Adit.
Sementara itu, Adit mengaku senang dengan bantuan yang diberikan. Ia juga mau kembali sekolah dan ingin menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
"Saya mau (kembali ke sekolah)," kata Adit singkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan ia ingin agar Aditya Daiva Ardhani tetap melanjutkan sekolahnya. Bahkan, bupati juga tidak segan membantu hingga remaja itu menempuh perguruan tinggi.
"Aku pingin kamu terus sekolah. Kamu mau kuliah kan, aku akan bantu kamu," kata bupati kepada Adit saat berkunjung ke rumah Adit di Dusun Kuningan, Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Senin.
Bupati juga menambahkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri juga membantu proses perpindahan sekolah Adit dari SMP di Kota Blitar ke SMP Plosoklaten 1 yang paling dekat dengan rumahnya saat ini.
"Kamu harus jadi orang, karena SMP-SMA itu kan prosesnya lama lebih dari lima tahun. Bisa jadi saya sudah tidak jadi bupati. Meski suatu saat saya sudah tidak jadi bupati saya akan bantu kamu," kata dia.
Bupati juga sangat mengapresiasi Adit, sebab di usianya yang masih anak-anak dia dapat memberikan contoh pelajaran untuk terus berbakti kepada orang tua. Dirinya berharap, melalui pendidikan yang tinggi, Adit nantinya dapat mengangkat derajat keluarganya.
Bupati bahkan memberikan nomor telepon miliknya. Jika Adit membutuhkan bantuan, diharapkan bisa menghubunginya lewat nomor telepon tersebut.
"Kamu simpan nomor (ponsel) aku, nanti kamu (sewaktu-waktu butuh bantuan) hubungi aku," kata dia.
Keluarga Adit sebelumnya masih tercatat sebagai warga Blitar. Beberapa bulan terakhir, mereka pindah ke Kabupaten Kediri dan menjadi penduduk di kabupaten ini.
Video keluarga tersebut sempat viral di media sosial, menunjukkan aktivitas Adit yang merawat kedua orang tuanya yang sedang sakit stroke. Adit tinggal di rumah yang sangat sederhana. Rumah itu masih rumah keluarga, tapi sudah bertahun-tahun tidak ditempati. Adit bahkan sempat berhenti sekolah karena harus merawat orang tuanya.
Dalam kesempatan itu, bupati juga memberikan bantuan komputer jinjing serta beasiswa untuk menyemangati Adit saat belajar.
Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan sosial rumah tidak layak huni (RTLH) yang diserahkan kepada Priyanto, ayah Adit.
Sementara itu, Adit mengaku senang dengan bantuan yang diberikan. Ia juga mau kembali sekolah dan ingin menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
"Saya mau (kembali ke sekolah)," kata Adit singkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024