Penjabat Wali Kota Kediri, Jawa Timur, Zanariah melakukan sosialisasi secara langsung ke masyarakat di Jalan Doho Kediri, tentang pembatasan penggunaan sampah plastik sekali pakai, sebagai upaya mengurangi volume sampah di kota ini.
Pj Wali Kota mengungkapkan masyarakat juga harus ikut mendukung serta bertanggung jawab terhadap sampah yang dibawa masing-masing. Masyarakat juga harus membiasakan membawa kantong belanja dari rumah, sehingga penggunaan plastik sekali pakai dapat dibatasi.
"Bungkus-bungkus makanan ini nanti harus dibuang di tempat sampah. Mulai sekarang biasakan untuk membawa kantong belanja dari rumah. Jadi sudah tidak perlu plastik sekali pakai lagi," katanya di Kediri, Minggu.
Ia juga menambahkan masyarakat juga harus membiasakan diri untuk selalu membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Dengan membuang sampah pada tempatnya tentu lingkungan di Kota Kediri terjaga kebersihannya.
Menurut dia, sampah masih menjadi masalah tersendiri di Kota Kediri maupun Indonesia. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan terlebih lagi sampah plastik.
Dirinya menambahkan menjaga lingkungan dari sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itu, pemkot pun tak segan selalu mengingatkan masyarakat untuk mendukung dalam mengurangi sampah.
Baca juga: Pj Wali Kota Kediri silaturahmi ke ulama sambut Ramadhan
"Aksi ini bisa menjadi contoh bahwa kita harus peduli terhadap lingkungan. Kebersihan kota ini harus dijaga bersama," kata dia.
Selain itu, Pj Wali Kota Kediri juga mengimbau masyarakat peduli terhadap air. Kuantitas dan kualitas air di Kota Kediri harus terus dijaga, sehingga generasi mendatang tetap bisa menikmatinya.
"Kami juga terus imbau masyarakat juga menjaga air di Kota Kediri. Bulan ini Kota Kediri akan bergabung dalam World Water Forum di Bali. Di sana akan dibahas mengatasi krisis air global," kata dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri Imam Muttakin mengatakan sampah plastik memang menyumbang cukup besar dari volume sampah di Kota Kediri sekitar 30 persen sampai 40 persen. Setiap harinya, volume sampah yang dibuang ke TPA sekitar 140 ton.
Namun, pihaknya mengatakan saat ini pemkot sudah mempunyai aturan yakni Peraturan Wali Kota Kediri tentang pembatasan plastik sekali pakai. Dengan aturan itu, diharapkan bisa mengurangi volume sampah terutama plastik.
Ia mengakui pemerintah terus sosialisasi tentang Perwali pembatasan plastik sekali pakai tersebut, sehingga kesadaran masyarakat juga lebih tinggi.
"Kalau patuh itu tergantung kebiasaan yang sudah bertahun-tahun kemudian dibuat peraturan. Yang jelas pasti ada proses. Saat ini kami masih sosialisasi. Untuk tempat transaksi seperti minimarket, toko, tetap bisa kami kontrol. Di pasar ini yang masih kami sosialisasikan lebih lanjut," kata Imam.
Turut mendampingi dalam sosialisasi secara langsung itu Kepala DLHKP Kota Kediri Imam Muttakin, dan jajaran tim kebersihan DLHKP Kota Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pj Wali Kota mengungkapkan masyarakat juga harus ikut mendukung serta bertanggung jawab terhadap sampah yang dibawa masing-masing. Masyarakat juga harus membiasakan membawa kantong belanja dari rumah, sehingga penggunaan plastik sekali pakai dapat dibatasi.
"Bungkus-bungkus makanan ini nanti harus dibuang di tempat sampah. Mulai sekarang biasakan untuk membawa kantong belanja dari rumah. Jadi sudah tidak perlu plastik sekali pakai lagi," katanya di Kediri, Minggu.
Ia juga menambahkan masyarakat juga harus membiasakan diri untuk selalu membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Dengan membuang sampah pada tempatnya tentu lingkungan di Kota Kediri terjaga kebersihannya.
Menurut dia, sampah masih menjadi masalah tersendiri di Kota Kediri maupun Indonesia. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan terlebih lagi sampah plastik.
Dirinya menambahkan menjaga lingkungan dari sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itu, pemkot pun tak segan selalu mengingatkan masyarakat untuk mendukung dalam mengurangi sampah.
Baca juga: Pj Wali Kota Kediri silaturahmi ke ulama sambut Ramadhan
"Aksi ini bisa menjadi contoh bahwa kita harus peduli terhadap lingkungan. Kebersihan kota ini harus dijaga bersama," kata dia.
Selain itu, Pj Wali Kota Kediri juga mengimbau masyarakat peduli terhadap air. Kuantitas dan kualitas air di Kota Kediri harus terus dijaga, sehingga generasi mendatang tetap bisa menikmatinya.
"Kami juga terus imbau masyarakat juga menjaga air di Kota Kediri. Bulan ini Kota Kediri akan bergabung dalam World Water Forum di Bali. Di sana akan dibahas mengatasi krisis air global," kata dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri Imam Muttakin mengatakan sampah plastik memang menyumbang cukup besar dari volume sampah di Kota Kediri sekitar 30 persen sampai 40 persen. Setiap harinya, volume sampah yang dibuang ke TPA sekitar 140 ton.
Namun, pihaknya mengatakan saat ini pemkot sudah mempunyai aturan yakni Peraturan Wali Kota Kediri tentang pembatasan plastik sekali pakai. Dengan aturan itu, diharapkan bisa mengurangi volume sampah terutama plastik.
Ia mengakui pemerintah terus sosialisasi tentang Perwali pembatasan plastik sekali pakai tersebut, sehingga kesadaran masyarakat juga lebih tinggi.
"Kalau patuh itu tergantung kebiasaan yang sudah bertahun-tahun kemudian dibuat peraturan. Yang jelas pasti ada proses. Saat ini kami masih sosialisasi. Untuk tempat transaksi seperti minimarket, toko, tetap bisa kami kontrol. Di pasar ini yang masih kami sosialisasikan lebih lanjut," kata Imam.
Turut mendampingi dalam sosialisasi secara langsung itu Kepala DLHKP Kota Kediri Imam Muttakin, dan jajaran tim kebersihan DLHKP Kota Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024