Pendakwah muda Agus Muhammad Iqdam Kholid atau akrab disapa Gus Iqdam menyatakan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 tahun harus dimaknai sebagai sarana menjaga nilai kerukunan dan kekompakan antarmasyarakat.
Hal itu diutarakan Gus Iqdam saat tausiyah pada pengajian akbar di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Jumat malam.
"Apa yang dilakukan adalah bersyukur, menjaga hati, kebersihan, ketentraman, dan kesuksesan di Surabaya," kata Gus Iqdam.
Gus Iqdam menyatakan kebersamaan dan rasa saling memiliki menjadi kekuatan yang dimiliki Kota Surabaya. Hal itu menjadi kebanggaan bagi seluruh warga setempat.
"Kita semua harus berani menyuarakan kota ini istimewa, bunyinya satu Surabaya adem ayem," ujarnya.
Selain itu, pendakwah muda asal Blitar ini berharap warga setempat semakin mencintai Kota Surabaya dan mensyukuri segala nikmat yang sudah diberikan Allah.
"Dengan bersyukur seluruh masyarakat bisa memajukan Surabaya lewat jalur langit, kuncinya syukur dan menjaga akhlak agar tidak ada noda," ucapnya.
Sementara, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap seluruh warga memberikan doa dan terus berkontribusi membangun Ibu Kota Jawa Timur ini.
Sebab, kata dia, seluruh kemajuan di Surabaya tak bisa dilepaskan dari andil warga setempat.
"Doakan Surabaya tetap guyub dan rukun, saling menghargai satu sama lain. Kota ini dibangun karena kebersamaan bukan kekuasaan dan semoga Surabaya serta masyarakatnya dinaungi berkah Allah SWT," ujar Eri.
Pengajian akbar yang menghadirkan Gus Iqdam mampu menarik animo masyarakat yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang, tak hanya dari Surabaya, namun juga luar kota.
Kawasan Taman Surya yang biasanya lekat dengan warna hijau tumbuhan, malam ini justru nampak dominan dengan warga putih busana Muslim para jamaah.
Masyarakat tidak hanya memadati lokasi utama acara, namun juga hingga ke beberapa kawasan di sekitarnya, seperti Jalan Yos Sudarso, Jalan Sedap Malam, dan Jalan Wali Kota Mustajab.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Hal itu diutarakan Gus Iqdam saat tausiyah pada pengajian akbar di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Jumat malam.
"Apa yang dilakukan adalah bersyukur, menjaga hati, kebersihan, ketentraman, dan kesuksesan di Surabaya," kata Gus Iqdam.
Gus Iqdam menyatakan kebersamaan dan rasa saling memiliki menjadi kekuatan yang dimiliki Kota Surabaya. Hal itu menjadi kebanggaan bagi seluruh warga setempat.
"Kita semua harus berani menyuarakan kota ini istimewa, bunyinya satu Surabaya adem ayem," ujarnya.
Selain itu, pendakwah muda asal Blitar ini berharap warga setempat semakin mencintai Kota Surabaya dan mensyukuri segala nikmat yang sudah diberikan Allah.
"Dengan bersyukur seluruh masyarakat bisa memajukan Surabaya lewat jalur langit, kuncinya syukur dan menjaga akhlak agar tidak ada noda," ucapnya.
Sementara, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap seluruh warga memberikan doa dan terus berkontribusi membangun Ibu Kota Jawa Timur ini.
Sebab, kata dia, seluruh kemajuan di Surabaya tak bisa dilepaskan dari andil warga setempat.
"Doakan Surabaya tetap guyub dan rukun, saling menghargai satu sama lain. Kota ini dibangun karena kebersamaan bukan kekuasaan dan semoga Surabaya serta masyarakatnya dinaungi berkah Allah SWT," ujar Eri.
Pengajian akbar yang menghadirkan Gus Iqdam mampu menarik animo masyarakat yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang, tak hanya dari Surabaya, namun juga luar kota.
Kawasan Taman Surya yang biasanya lekat dengan warna hijau tumbuhan, malam ini justru nampak dominan dengan warga putih busana Muslim para jamaah.
Masyarakat tidak hanya memadati lokasi utama acara, namun juga hingga ke beberapa kawasan di sekitarnya, seperti Jalan Yos Sudarso, Jalan Sedap Malam, dan Jalan Wali Kota Mustajab.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024