Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya secara resmi membuka pendaftaran mahasiswa baru (PMB) tahun akademik 2024/2025 untuk kelas karyawan melalui jalur hybrid atau perkuliahan daring pada tujuh program studi yang terakreditasi Unggul.
Kepala Biro Rektorat Untag Surabaya Abraham Ferry Rosando, SH., MH., mengatakan universitas terus berkomitmen menyediakan pendidikan berkualitas tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Saat ini banyak sekali pekerja yang memiliki keinginan untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya namun terkendala banyak hal, sehingga hadirnya perkuliahan hybrid di Untag Surabaya dapat memberikan fleksibilitas dalam mengatur waktu belajar mereka sendiri," ujarnya di Surabaya, Rabu.
Program perkuliahan hybrid yang diusung Untag Surabaya dirancang khusus dengan memberikan fleksibilitas kepada para calon mahasiswa baru yang terhalang faktor geografis, keterbatasan fisik, atau keterbatasan waktu dalam mengikuti perkuliahan.
Jalur ini mengolaborasikan sistem pembelajaran asinkron, daring dan luring yang memungkinkan bagi para pekerja untuk tetap produktif di tempat kerja sembari meraih gelar sarjana.
Program perkuliahan hybrid di Kampus Merah Putih menawarkan beragam pilihan program studi jenjang S1 yang telah terakreditasi Unggul, yakni Program Studi Ilmu Komunikasi, Program Studi Administrasi Negara, Program Studi Administrasi Bisnis, Program Studi Ilmu Hukum, Program Studi Sastra Inggris, Program Studi Sastra Jepang, dan Program Studi Ekonomi Pembangunan.
Sejalan dengan visi dan misi dalam mencetak lulusan unggul, seluruh pembelajaran di Untag Surabaya turut didukung oleh pengajar berkompeten serta kurikulum yang terus disesuaikan. Sehingga calon mahasiswa baru Untag Surabaya akan mendapatkan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan berdaya saing global.
Pada kesempatan sama, Ferry juga mengatakan meskipun pembelajaran dilakukan secara hybrid, namun calon mahasiswa baru tidak perlu khawatir karena Untag Surabaya terus berupaya mengoptimalkan ide dan gagasan para mahasiswanya.
"Mahasiswa tetap diberi ruang dan kesempatan untuk menciptakan berbagai karya inovatif baik akademik, nonakademik dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.
Ferry juga mengaku biaya perkuliahan jalur hybrid relatif lebih terjangkau 20-30 persen dibandingkan dengan jalur Reguler.
Selain itu, calon mahasiswa baru juga akan mendapatkan potongan biaya Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) pada setiap gelombang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Biro Rektorat Untag Surabaya Abraham Ferry Rosando, SH., MH., mengatakan universitas terus berkomitmen menyediakan pendidikan berkualitas tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Saat ini banyak sekali pekerja yang memiliki keinginan untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya namun terkendala banyak hal, sehingga hadirnya perkuliahan hybrid di Untag Surabaya dapat memberikan fleksibilitas dalam mengatur waktu belajar mereka sendiri," ujarnya di Surabaya, Rabu.
Program perkuliahan hybrid yang diusung Untag Surabaya dirancang khusus dengan memberikan fleksibilitas kepada para calon mahasiswa baru yang terhalang faktor geografis, keterbatasan fisik, atau keterbatasan waktu dalam mengikuti perkuliahan.
Jalur ini mengolaborasikan sistem pembelajaran asinkron, daring dan luring yang memungkinkan bagi para pekerja untuk tetap produktif di tempat kerja sembari meraih gelar sarjana.
Program perkuliahan hybrid di Kampus Merah Putih menawarkan beragam pilihan program studi jenjang S1 yang telah terakreditasi Unggul, yakni Program Studi Ilmu Komunikasi, Program Studi Administrasi Negara, Program Studi Administrasi Bisnis, Program Studi Ilmu Hukum, Program Studi Sastra Inggris, Program Studi Sastra Jepang, dan Program Studi Ekonomi Pembangunan.
Sejalan dengan visi dan misi dalam mencetak lulusan unggul, seluruh pembelajaran di Untag Surabaya turut didukung oleh pengajar berkompeten serta kurikulum yang terus disesuaikan. Sehingga calon mahasiswa baru Untag Surabaya akan mendapatkan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan berdaya saing global.
Pada kesempatan sama, Ferry juga mengatakan meskipun pembelajaran dilakukan secara hybrid, namun calon mahasiswa baru tidak perlu khawatir karena Untag Surabaya terus berupaya mengoptimalkan ide dan gagasan para mahasiswanya.
"Mahasiswa tetap diberi ruang dan kesempatan untuk menciptakan berbagai karya inovatif baik akademik, nonakademik dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.
Ferry juga mengaku biaya perkuliahan jalur hybrid relatif lebih terjangkau 20-30 persen dibandingkan dengan jalur Reguler.
Selain itu, calon mahasiswa baru juga akan mendapatkan potongan biaya Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) pada setiap gelombang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024