Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya komitmen bakal merampungkan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur pada tahun 2024, setelah selama dua tahun sebelumnya fokus menangani pandemi COVID-19.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Selasa, menyebut salah satu proyek yang siap tuntas adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur, pada Oktober 2024.

"Karena izin operasional RSUD Surabaya Timur mulai di tahun ini. Insya Allah di bulan Oktober sudah bisa mulai beroperasi," kata Eri.

Prioritas pembangunan infrastruktur lainnya adalah radial road untuk memecah kemacetan di Jalan Raya Lontar. Pemkot memulai lagi overlay jalan di Wiyung, Kertajaya, Banyu Urip.

Selain itu, kata Eri pembangunan Tunnel akses penghubung Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) mulai dikerjakan dalam waktu dekat dan segera rampung pada September 2024. 

"Terkait mencegah kemacetan dari KBS menuju ke Joyoboyo agar parkirnya tidak di jalan, kami buat tunnel yang menghubungkan itu, Insya Allah bulan September juga selesai," ucapnya.

Sedangkan dalam rangka menyelesaikan persoalan banjir di Kota Pahlawan, pemkot pun melanjutkan pembangunan saluran sepanjang 500 meter di kawasan Gunungsari hingga Pondok Benowo Indah (PBI) dan di kawasan Wiyung hingga Lembah Harapan dengan panjang yang sama.

"Pembangunan diversi Gunungsari itu sekarang sampai dengan Pondok Benowo Indah tahun 2024 sepanjang 500 meter dan di tahun 2025 akan sampai Jembatan Raci-Benowo, lalu tahun 2026 sampai dengan Gresik," kata Eri.

"Wiyung juga sama, tahun ini sampai dengan Lembah Harapan. Setelah itu tahun 2026 akan sampai dengan Puskesmas Lidah, tahun 2026 berjalan lagi, dan tahun 2027 sampai dengan titik di Gresik," imbuhnya.

Sedangkan pada proyek Penerangan Jalan Umum (PJU), Eri menyebut bahwa total pemasangan PJU baru di Surabaya sebanyak 7.586 titik dan saat ini sudah terpasang di 6.154 titik.

Penuntasan persoalan di perkampungan itu dilanjutkan dengan pengerjaan saluran. Hal itu juga tercantum dalam berita acara komitmen bersama yang sudah ditandatangani oleh RT/RW, baik melalui Musrenbang maupun pengecekan saluran di perkampungan.

Penuntasan pengerjaan saluran itu ditargetkan akan selesai pada bulan April dan Mei 2024. Selain itu, pemkot juga tengah melakukan penataan kota lama di kawasan Surabaya Utara dan ditargetkan selesai Mei 2024.

Area penataan meliputi Jalan Rajawali menuju ke kawasan Pecinan di Kembang Jepun Kya-Kya, Jalan Panggung, dan kawasan Ampel saat ini sedang di tata. Pemkot Surabaya juga siap mengirimkan surat pihak Kementerian BUMN yang memiliki bangunan di kawasan tersebut.

"Penataan pohon dan pemasangan lampu dalam rangka penataan ulang Kota Tua di kawasan Eropa, Pecinan, dan Arab akan diresmikan pada bulan Mei 2024," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan tahun 2024 ini pemkot memiliki prioritas pembangunan yang tidak hanya berfokus pada SDM, namun juga menyentuh infrastruktur di beberapa lokasi di Surabaya.

"Seperti pembangunan RSUD Surabaya Timur, melakukan penataan wilayah meliputi penanganan banjir atau genangan, pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu), jalan kota dan jalan lingkungan, persampahan, transportasi publik, termasuk juga penguatan Surabaya sebagai smart city," kata Irvan.

Saat ini, pembangunan RSUD Surabaya Timur telah mencapai 40 persen dan ditargetkan selesai pada Bulan September 2024. RSUD Surabaya Timur dibangun guna melakukan pemerataan layanan kesehatan di Kota Surabaya.

"Selain dua rumah sakit, yakni RSUD Dr. Soewandi dan BDH, RSUD Surabaya Timur ini juga akan menambah layanan kita pada pemerataan layanan kesehatan," ujarnya.

Selanjutnya, penataan wilayah masih berfokus pada penangan banjir dan genangan. Total ada 250 lokasi genangan di Kota Surabaya.

Pemkot sudah menyelesaikan persoalan di tahun 2023 mencapai 31 lokasi. Lalu skala kota pengembangan sistem drainase di 12 lokasi pompa, serta pembangunan saluran U-ditch di 547 lokasi.

"Untuk prioritas penangan banjir dan genangan ini, kita melanjutkan pembangunan saluran diversi Gunungsari yang sekarang pada tahapan lelang, ini diharapkan bisa menyelesaikan persoalan. Minimal mengurangi problem banjir dan genangan di kawasan Surabaya Barat," ujar dia.

Pembangunan infrastruktur jalan juga menjadi prioritas Pemkot Surabaya, terdapat 519 ruas jalan yang akan diperbaiki, meliputi 71 ruas jalan arteri sekunder, 53 ruas jalan kolektor sekunder, dan 395 ruas jalan lokal sekunder.

Kemudian, pengerjaan flexible pavement atau pengaspalan di 21 lokasi, rigid pavement sebanyak 1 lokasi, jembatan sebanyak 12 lokasi, pedestrian sebanyak 8 lokasi, paving sebanyak 26 lokasi, dan saluran sebanyak 121 lokasi.

"Proyek infrastruktur jalan lain yang tidak kalah penting adalah melanjutkan pembangunan radial road yang ditargetkan selesai pada Oktober 2024 dari Jalan Yono Suwoyo menuju ke kawasan Citraland," ucap Irvan.

Ia menambahkan, untuk arah Wiyung-Menganti, saat ini masih dalam proses lelang, dan proses pembebasan lahan. Setelah itu pembangunan jalan akan diteruskan dari arah Babatan Unesa menuju ke barat.

"Kurang lebih dari total yang dibutuhkan 1,4 kilometer, tahun ini secara bertahap kita lakukan pembangunan jalan atau pelebaran itu 300 meter," katanya.

Tak hanya itu saja, pemkot juga tengah melakukan penataan di kawasan kota lama Surabaya. Di sana akan terbagi menjadi empat zona, di antaranya Zona Eropa, Zona Pecinan, Zona Melayu, dan Zona Arab.

Penataan kawasan kota lama ini semakin menunjang pariwisata heritage, yakni memperkuat identitas Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan, salah satunya dengan mengkoneksikan antar zona.

"Penataan kota, khususnya di bidang pariwisata mulai membangun, mengembalikan, dan revitalisasi di kawasan Surabaya Utara. Proses penataan itu saat ini telah mencapai 70 persen, dan ditargetkan selesai pada akhir Mei 2024 untuk segera diresmikan," ujar Irvan.

Irvan berharap masifnya pembangunan infrastruktur mampu menyeimbangkan antara upaya integrasi teknologi dan komunikasi dalam tata kelola kota.

Sebab, saat ini pemkot juga tengah mengembangkan sistem buka data atau menyediakan data yang dapat diakses oleh masyarakat guna memperkuat Surabaya sebagai smart city.

"Masyarakat bisa lebih mudah mengakses data melalui sistem single sign on untuk publik maupun untuk internal. Kami juga menggunakan satu peta berbasis geospasial untuk menunjang itu semua, insya Allah dengan berbagai pembangunan infrastruktur ini, Surabaya akan lebih baik lagi ke depannya," ucapnya. ADV

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024