Surabaya - Seorang tahanan Polrestabes Surabaya Rahma Faturoji (17) meninggal dunia di dalam sel blok D akibat dikeroyok sesama tahanan. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Farman mengakui bahwa tahanan tersebut dikeroyok dan meninggal dunia pada Sabtu (10/12) malam. "Dari hasil otopsi memang diketahui kalau korban meninggal karena dikeroyok dan banyak mengalami luka lebam," ujarnya kepada wartawan di Mapolrestabes, Minggu. Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung kepada wartawan enggan berkomentar lebih jauh menanggapi kasus itu. Ia mengaku menyerahkan kasus tersebut kepada Satreskrim. "Kalau itu yang memberi keterangan humas saja ya," ujar Coki Manurung ketika dikonfirmasi wartawan melalui ponselnya, Minggu. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Sabtu (10/12) sekitar pukul 20.30 WIB, seorang tahanan bernama Rahma Fathurozi yang mendekam di tahanan Blok D, dikeroyok oleh para tahanan lain. Korban lahir di Banyuwangi, 28 Agustus 1994. Di Surabaya ia tinggal bersama orang tuanya di kawasan Jalan Bendul Merisi. Korban berurusan dengan polisi karena terlibat kasus perbuatan asusila. "Gara-gara terlibat asusila itulah yang disinyalir menjadi penyebab dikeroyoknya korban. Memang sudah bukan rahasia umum kalau tersangka kasus asusila sering mendapat perlakuan keras dari sesama tahanan," kata seorang sumber di internal Polrestabes Surabaya. Petugas yang kebetulan berjaga di sel mengetahui ada aksi kekerasan. Namun korban sudah dalam keadaan lemas dan tak sadarkan diri. "Korban dibawa ke Rumah Sakit Ahmad Dahlan Polrestabes Surabaya dan sempat mendapat perawatan, namun akhirnya meninggal dunia," papar dia. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011