Bojonegoro - Pembangunan Bendung Gerak Bengawan Solo di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro yang didanai Bank Dunia sebesar Rp360 miliar, sudah mencapai 95 persen lebih dan dijadwalkan Maret 2012 rampung.
"Pengerjaan pembangunan Bendung Gerak sudah mendekati rampung. Sekarang hanya tinggal pekerjaan akhir, di antaranya mengerjakan jalan penghubung di lokasi setempat, termasuk pembenahan tanggul, " kata Staf Ahli Bupati Bojonegoro Bidang Pembangunan, Tedjo Sukmono, Kamis.
Ia menjelaskan, jalan penghubung yang sedang dalam tahap pengerjaan sepanjang 3,5 kilometer, dari lokasi bendung hingga mencapai Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, yang berada di wilayah selatannya. Selain itu, juga jalan penghubung dari lokasi bendung ke arah Desa Padang, Kecamatan Trucuk sekitar 1,5 kilometer.
Menurut dia, pembangunan jalan penghubung yang menyambung dengan jembatan yang ada di lokasi bendung tersebut, baik yang ke arah Desa Ngringinrejo maupun Desa Padang dengan aspal dibatalkan. Sebab, ada permintaan warga yang meminta jalan di dua lokasi itu dibangun dengan paving.
"Kontraktor setuju, jalan penghubung tersebut dibangun dengan sistim paving untuk memenuhi permintaan warga," katanya, menjelaskan.
Pekerjaan lainnya, lanjutnya, berupa pembenahan tanggul dengan tinggi 20 meter yang lokasinya di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Berdasarkan laporan yang diterima dari kontraktor pelaksana pada Desember ini, target pembangunan Bendung Gerak sebesar 94 persen.
"Dengan mengacu laporan itu, kami optimistis pada Maret mendatang pembangunan Bendung Gerak sudah rampung," ucapnya.
Menurut dia, Bendung Gerak Padang yang dibangun sejak 5 Mei 2009 dengan dana Bank Dunia sebesar Rp360 miliar, memiliki bentangan 1.841,752 meter. Bendung tersebut mampu menampung air sebanyak 13 juta meter kubik dari daerah tangkapan air seluas 12,467 km2.
Manfaat bendung, antara lain mampu mencukupi kebutuhan air irigasi pertanian dengan debit 5.850 liter/detik di Kabupaten Blora, Jateng, seluas 665 hektare dan 4.949 hektare di Bojonegoro, Jatim.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011