Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lamongan, Jawa Timur melakukan tes urine yang diikuti oleh ratusan warga binaan sebagai upaya memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di dalam lapas.
Kalapas Lamongan, Mahrus, dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu, mengatakan, tes urine dilaksanakan selama dua hari yakni pada 5-6 April.
"Sebanyak 400 dari total 671 warga binaan telah dites urine untuk mengetahui ada tidaknya zat-zat terlarang," katanya.
Hasilnya, semua warga binaan yang dites hasilnya negatif yang artinya tidak ada satu pun warga binaan yang menyalahgunakan narkoba selama menjalani pembinaan di lapas tersebut.
Baca juga: Petugas tangkap pengunjung selundupkan senjata tajam ke Lapas Lamongan
"Proses tes dilakukan secara transparan karena melibatkan aparat berwenang seperti BNNK Gresik, Polres Lamongan, Kodim dan Denpom," ucapnya.
Tidak itu saja, untuk memastikan bahwa warga binaan benar-benar bersih, pihak Lapas Lamongan juga melakukan penggeledahan hunian secara acak.
"Ada tiga kamar yang digeledah secara acak yaitu kamar D2, B6 dan A6," tutur Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Lamongan Andi Eko Sutrisno.
Andi menjelaskan bahwa yang memilih kamar warga binaan untuk digeledah adalah dari pihak eksternal.
"Ini menjadi bentuk transparansi kami, sehingga pihak eksternal sebagai perwakilan masyarakat bisa menguji komitmen kami dalam menjaga keamanan dan ketertiban lapas," tuturnya.
Langkah yang diambil Lapas Lamongan ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Jatim Heni Yuwono yang mengatakan langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Lapas Lamongan punya komitmen yang kuat dalam menciptakan lapas yang aman dan kondusif.
"Tentunya segala tindakan pendisiplinan warga binaan harus dilakukan secara terukur dan berkala, seperti halnya yang dilakukan Lapas Lamongan," ucapnya.
Selain itu, Heni juga menekankan pentingnya menegakkan aturan dan SOP di lapas dengan berlandaskan tindakan humanis.
"Pendekatan yang humanis juga membuat kondisi lapas semakin kondusif, apalagi mengingat saat ini ada di momen Ramadhan dan menjelang Idul Fitri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kalapas Lamongan, Mahrus, dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu, mengatakan, tes urine dilaksanakan selama dua hari yakni pada 5-6 April.
"Sebanyak 400 dari total 671 warga binaan telah dites urine untuk mengetahui ada tidaknya zat-zat terlarang," katanya.
Hasilnya, semua warga binaan yang dites hasilnya negatif yang artinya tidak ada satu pun warga binaan yang menyalahgunakan narkoba selama menjalani pembinaan di lapas tersebut.
Baca juga: Petugas tangkap pengunjung selundupkan senjata tajam ke Lapas Lamongan
"Proses tes dilakukan secara transparan karena melibatkan aparat berwenang seperti BNNK Gresik, Polres Lamongan, Kodim dan Denpom," ucapnya.
Tidak itu saja, untuk memastikan bahwa warga binaan benar-benar bersih, pihak Lapas Lamongan juga melakukan penggeledahan hunian secara acak.
"Ada tiga kamar yang digeledah secara acak yaitu kamar D2, B6 dan A6," tutur Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Lamongan Andi Eko Sutrisno.
Andi menjelaskan bahwa yang memilih kamar warga binaan untuk digeledah adalah dari pihak eksternal.
"Ini menjadi bentuk transparansi kami, sehingga pihak eksternal sebagai perwakilan masyarakat bisa menguji komitmen kami dalam menjaga keamanan dan ketertiban lapas," tuturnya.
Langkah yang diambil Lapas Lamongan ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Jatim Heni Yuwono yang mengatakan langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Lapas Lamongan punya komitmen yang kuat dalam menciptakan lapas yang aman dan kondusif.
"Tentunya segala tindakan pendisiplinan warga binaan harus dilakukan secara terukur dan berkala, seperti halnya yang dilakukan Lapas Lamongan," ucapnya.
Selain itu, Heni juga menekankan pentingnya menegakkan aturan dan SOP di lapas dengan berlandaskan tindakan humanis.
"Pendekatan yang humanis juga membuat kondisi lapas semakin kondusif, apalagi mengingat saat ini ada di momen Ramadhan dan menjelang Idul Fitri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024