Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat kenaikan harga daging ayam ras mendongkrak terjadinya inflasi sebesar 0,66 persen pada Maret 2024 di wilayah Kota Malang, Jawa Timur.

Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin di Kota Malang, Senin mengatakan harga daging ayam ras pada periode tersebut mengalami kenaikan sebesar 11,9 persen dan memberikan andil terhadap inflasi Kota Malang sebesar 0,20 persen.

"Pada Maret, inflasi 0,66 persen, lebih tinggi dibanding Jawa Timur dan nasional. Komoditas yang mendorong adalah kenaikan harga daging ayam ras," kata Umar.

Umar menjelaskan, selain kenaikan harga daging ayam tersebut, sejumlah komoditas lain yang mengalami kenaikan harga antara lain adalah telur ayam ras naik sebesar 11,1 persen, emas perhiasan naik 4,43 persen dan tarif rumah sakit naik 5,28 persen.

Selain itu, ada kenaikan dari sejumlah produk buah-buahan seperti jeruk naik 13,58 persen, semangka 26,97 persen, bawang putih 7,76 persen, buncis 70,72 persen, kacang panjang naik 26,95 persen dan tarif angkutan udara sebesar 6,62 persen.

Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Kota Malang 6,07 persen pada 2023

"Tarif angkutan udara naik 6,62 persen dan memberikan andil 0,01 persen terhadap inflasi," katanya.

Ia menambahkan, sementara untuk komoditas lain yang menghambat inflasi atau mengalami deflasi pada Maret 2024 antara lain adalah penurunan harga cabai merah sebesar 34,07 persen, cabai rawit 12,33 persen dan beras turun 0,42 persen.

"Pada dua bulan sebelumnya, beras menjadi komoditas penyumbang inflasi. Namun, pada Maret mengalami penurunan harga dan menyumbang deflasi," katanya.

Komoditas lain yang mengalami deflasi antara lain adalah kentang turun 5,27 persen, sabun mandi 1,69 persen, ikan gurami 5,05 persen, labu siam 4,12 persen, dan tarif kendaraan roda empat online mengalami kenaikan sebesar 2,17 persen.

Inflasi Kota Malang yang tercatat sebesar 0,66 persen tersebut lebih tinggi jika dibandingkan Jawa Timur yang sebesar 0,64 persen dan nasional sebesar 0.52 persen. Di wilayah Jawa Timur, inflasi tertinggi terjadi di Gresik 0,81 persen dan terendah di Banyuwangi sebesar 0,56 persen.

Inflasi Year on Year (YoY) Kota Malang 2,9 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 3,04 persen dan dibanding nasional yang sebesar 3,05 persen. Sementara inflasi kumulatif Kota Malang tercatat 0,94 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur 1,03 persen, dan nasional sebesar 0,93 persen.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024