Malang - Puluhan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang yang menggelar aksi memperigati hari AIDS se-Dunia, Kamis, minta agar tidak ada diskriminasi terhadap para penderita HIV/AIDS di lingkungan masyarakat.
Koordinator aksi Diana Safinda mengatakan, masyarakat tidak perlu membenci, apalagi sampai menyingkirkan para penderita HIV/AIDS tersebut, sebab mereka juga butuh pengakuan sebagai bagian dari masyarakat secara luas.
"Mereka juga jangan diperlakukan diskriminasi, apalagi sampai diasingkan dari lingkungan sekitarnya. Jika bisa, beri pendampingan agar mereka tetap melakukan pemeriksaan rutin untuk tetap bisa bertahan dan berkarya seperti yang lainnya," tegas Diana.
Selama menggelar aksi simpatik di dalam kampus UB, puluhan mahasiswa tersebut juga membagikan setangkai bunga mawar merah dan selebaran yang bernada ajakan agar masyarakat tidak membenci penderita HIV/AIDS kepada setiap mahasiswa yang melintas di dalam kawasan kampus.
Selain mahasiswa UB, ada beberapa pemuda asing yang tergabung dalam AIESEC Malang juga bergabung dalam aksi simpatik tersebut. Mereka adalah warga Prancis, Selandia Baru dan Slovenia.
Selain membagikan setangkai bunga mawar dan membagikan selebaran, puluhan mahasiswa tersebut secara bergantian juga berorasi. Inti dari orasi para mahasiswa tesebut mengajak masyarakat tidak mengucilkan para penderita HIV/AIDS.
Disamping itu, juga seruan agar masyarakat berhati-hati agar tidak sampai terkena virus HIV/AIDS."Hindari hal-hal yang bisa menularkan HIV/AIDS, seperti berhubungan intim sebelum menikah, dan menggunakan jarum suntik secara bergantian," ucap Diana, menegaskan.
Sementara berdasarkan data yang ada, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Malang sekitar 1.500 orang yang didominasi oleh usia produktif dan di Kabupaten Malang lebih dari 650 orang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011