Pemerintah Kabupaten Kediri mengapresiasi program "Diary Imigrasi" yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Kediri, sebab dinilai bisa mengangkat mengangkat potensi kearifan lokal wilayah setempat.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan telah melihat isi dari program tersebut, termasuk di dalamnya mengangkat Prasasti Harinjing, yang merupakan asal mula munculnya nama Kediri. Ia bahkan sempat melihat sekilas hasil pengambilan video yang dilakukan di Kecamatan Kepung.

"Bagus ini, apalagi ini mendekati Hari Jadi Kabupaten Kediri," katanya di Kediri, Jumat.

Pihaknya menilai selain pelayanan kepada masyarakat, program yang dijalankan Imigrasi Kediri itu sekaligus dapat lebih memperkenalkan Kabupaten Kediri ke masyarakat luas.

Terlebih Kabupaten Kediri saat ini telah memiliki bandara yang siap beroperasi. Dengan adanya bandara nanti akan lebih banyak orang luar daerah yang datang.

Bupati juga memberikan masukan kepada Imigrasi Kediri terkait dengan program itu, sebab masih ada banyak lokasi menarik untuk diangkat selain yang ada di Kecamatan Kepung, yakni Situs Ndalem Pojok di Kecamatan Wates.

Menurut dia, Situs Ndalem Pojok itu menjadi tempat bersejarah bagi Presiden pertama Indonesia Soekarno. Di sana saat Bung Karno masih kecil, dulunya bernama Koesno kemudian diganti namanya menjadi Soekarno. Di situs itu pula, Bung Karno belajar berpidato.

"Situs ini ada di Desa Pojok (Kecamatan Wates), sangat menarik," kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Kediri Denny Irawan mengatakan program ini dibuat sebagai untuk mengangkat potensi kearifan lokal dari Kabupaten Kediri. Kegiatan ini berupa kunjungan ke daerah yang sekaligus mengeksplorasi kearifan lokal tempat yang dikunjungi.

"Ketika kami melakukan pelayanan di satu tempat, kami juga akan mengangkat dari objek wisata, kuliner, juga kearifan lokal lain yang menjadi kekhasan dari Kabupaten Kediri," kata Denny.

Ia menambahkan, dalam program itu yang dieksplorasi seperti Waduk Siman, Prasasti Harinjing, termasuk ragam kuliner. Setelah Kecamatan Kepung, Denny menyebut, program itu akan dilanjutkan menyasar daerah lain di Kabupaten Kediri.

"Nanti akan kami kemas, tentunya kami juga perlu waktu karena banyak yang harus digali terkait hal-hal diangkat dalam 'Diary Imigrasi' Kediri ini," kata dia.

Bentuk pelayanan yang dilakukan yakni eazy paspor bagi jamaah calon haji. Dalam program ini, pengurusan paspor dilakukan secara kolektif sehingga petugas imigrasi yang mendatangi jamaah calon haji.

"Kami telah lakukan di Kecamatan Kepung, jamaah calon haji yang akan melakukan pembuatan paspor kami kumpulkan. Jadi mereka tidak perlu ke kantor imigrasi, kami yang menyambangi," kata dia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024