Rektor Universitas Brawijaya Widodo menyampaikan Komite Audit Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) memiliki peranan penting dalam pengelolaan anggaran di perguruan tinggi.
Dalam Forum Komunikasi Komite Audit PTNBH di Universitas Brawijaya di Kota Malang, Jumat, ia mengatakan Komite Audit PTNBH menjadi bagian penting dalam memberikan masukan kepada perguruan tinggi, salah satunya terkait dengan pengelolaan anggaran.
"Komite Audit ini menjadi bagian penting untuk faktor balancing. Mengaudit, bahwa apa yang terjadi di perguruan tinggi, berjalan dengan benar dan pengeluaran keuangan dilakukan dengan prudent (kehati-hatian)," katanya.
Selain pengelolaan anggaran, katanya, masukan disiapkan Komite Audit PTNBH termasuk pemanfaatan anggaran hingga arah pengembangan perguruan tinggi itu.
Komite Audit PTNBH memiliki tugas utama menilai efektivitas sistem pengendalian internal, audit internal, audit eksternal, dan manajemen risiko. Komite Audit bekerja secara independen dan profesional.
"Forum Komunikasi Komite Audit PTNBH menjadi bagian penting dalam rangka untuk memberikan masukan kepada PTNBH, terkait pengelolaan dan pemanfaatan anggaran, serta arah pengembangan dari universitas," katanya.
Ketua Komite Audit Universitas Brawijaya Iwan Triyuwono mengatakan Komite Audit PTNBH juga memiliki peran mengeliminasi risiko serta kemungkinan kecurangan.
Dia mengemukakan sejumlah kecurangan berisiko terjadi pada PTNBH, di antaranya dalam pengelolaan keuangan, termasuk dalam bentuk kebijakan yang dibuat dalam aturan formal dan menguntungkan pihak tertentu.
Kecurangan tersebut, kata dia, bisa terjadi dalam internal perguruan tinggi atau antara perguruan tinggi tersebut dengan organisasi lain yang berinteraksi sebagai mitra.
"Itu perlu diwaspadai. Dalam diskusi juga dimungkinkan temuan bentuk kecurangan lain yang selama ini belum kita pikirkan," ujarnya.
Dalam Forum Komunikasi Komite Audit PTNBH tersebut, katanya, Universitas Brawijaya akan menyampaikan konsep digital menggunakan teknologi mutakhir, termasuk Artificial Intelligence (AI), untuk meminimalkan dan mengendalikan risiko kecurangan.
"Kami akan menggunakan teknologi terbaru. Kebetulan UB, mencanangkan AI. Kami akan presentasikan konsep filosofi Brawijaya yang intinya untuk menemukan model baru tentang bagaimana mengendalikan risiko dan kecurangan dengan teknologi mutakhir," katanya.
Dalam upaya untuk memastikan bahwa perguruan tinggi dikelola dengan baik dan terbebas dari kecurangan, Komite Audit PTNBH perlu menegaskan peran, strategi, dan akuntabilitas untuk mencegah kecurangan dengan mencegah potensi yang ada.
Komite Audit PTNBH berkomitmen turut serta mencegah kecurangan di perguruan tinggi dan menjaga perguruan tinggi tetap menjadi lembaga yang mulia dan bermartabat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024