Bank Jatim melakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) dalam rangka mendukung pertumbuhan ekspor di Indonesia maupun Jawa Timur.
Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, mengatakan ruang lingkup PKS dengan GPEI ini mencakup banyak hal, antara lain pelatihan ekspor, pengembangan komunitas, penggunaan jasa dan layanan, sampai fasilitas business matching GPEI baik daring maupun luring.
Semua fasilitas tersebut, kata dia, bisa dinikmati oleh pelaku usaha IKM dan UKM, termasuk komunitas yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor di Jawa Timur.
”Bank Jatim akan menyediakan pendampingan untuk mendukung terlaksananya program pengembangan komunitas di Jawa Timur, memfasilitasi sebagai narasumber dalam kegiatan pelatihan dan pengembangan komunitas khususnya bidang layanan jasa perbankan, hingga memberikan dukungan kepada IKM/UKM berupa bantuan pengiriman sample product kepada calon pembeli luar negeri kegiatan online business matching," ujarnya.
Selain itu, terkait MoU dengan GPEI Jatim mencakup rencana kerja sama di bidang funding, lending dan berbagai transaksi perbankan lainnya.
”Melalui penandatanganan PKS dan MoU ini semoga para pelaku UMKM nantinya dapat meningkatkan daya saing dan bisa memperkenalkan produk-produk serta industri Jawa Timur di pasar global,” kata Edi.
Pada kesempatan sama, dalam kegiatan Trade Connect bankjatim 2024 juga berlangsung business matching yang dapat menambah koneksi UMKM dengan buyer luar negeri, khususnya pasar Amerika juga turut dihadirkan.
Menurut Edi, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan agar para nasabah mitra binaan Bank Jatim mampu bersaing, naik kelas dan ke depannya dapat melakukan ekspor mandiri.
”Karena biasanya UMKM sering terkendala dalam memperluas pasar dan bersaing secara efektif. Maka dari itu kami berharap lewat business matching ini UMKM dapat sama-sama belajar dan menggali peluang hingga nantinya produk-produk mereka bisa go international dan terjadi dealing transaksi," tuturnya.
"Dalam hal ini, Bank Jatim juga akan mendapat impact positif seperti peningkatan DPK dan transaksi trade finance,” tambah Edi.
Tak hanya itu, pihaknya juga berkomitmen akan terus mendorong pelaku usaha untuk meramaikan pasar luar negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, mengatakan ruang lingkup PKS dengan GPEI ini mencakup banyak hal, antara lain pelatihan ekspor, pengembangan komunitas, penggunaan jasa dan layanan, sampai fasilitas business matching GPEI baik daring maupun luring.
Semua fasilitas tersebut, kata dia, bisa dinikmati oleh pelaku usaha IKM dan UKM, termasuk komunitas yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor di Jawa Timur.
”Bank Jatim akan menyediakan pendampingan untuk mendukung terlaksananya program pengembangan komunitas di Jawa Timur, memfasilitasi sebagai narasumber dalam kegiatan pelatihan dan pengembangan komunitas khususnya bidang layanan jasa perbankan, hingga memberikan dukungan kepada IKM/UKM berupa bantuan pengiriman sample product kepada calon pembeli luar negeri kegiatan online business matching," ujarnya.
Selain itu, terkait MoU dengan GPEI Jatim mencakup rencana kerja sama di bidang funding, lending dan berbagai transaksi perbankan lainnya.
”Melalui penandatanganan PKS dan MoU ini semoga para pelaku UMKM nantinya dapat meningkatkan daya saing dan bisa memperkenalkan produk-produk serta industri Jawa Timur di pasar global,” kata Edi.
Pada kesempatan sama, dalam kegiatan Trade Connect bankjatim 2024 juga berlangsung business matching yang dapat menambah koneksi UMKM dengan buyer luar negeri, khususnya pasar Amerika juga turut dihadirkan.
Menurut Edi, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan agar para nasabah mitra binaan Bank Jatim mampu bersaing, naik kelas dan ke depannya dapat melakukan ekspor mandiri.
”Karena biasanya UMKM sering terkendala dalam memperluas pasar dan bersaing secara efektif. Maka dari itu kami berharap lewat business matching ini UMKM dapat sama-sama belajar dan menggali peluang hingga nantinya produk-produk mereka bisa go international dan terjadi dealing transaksi," tuturnya.
"Dalam hal ini, Bank Jatim juga akan mendapat impact positif seperti peningkatan DPK dan transaksi trade finance,” tambah Edi.
Tak hanya itu, pihaknya juga berkomitmen akan terus mendorong pelaku usaha untuk meramaikan pasar luar negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024