Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bersama Bulog untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Kepala DKPP Bojonegoro Helmy Elisabeth dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Selasa, mengatakan selain untuk stabilisasi harga pangan juga digelar dalam momen khusus atau tertentu.

”Seperti sekarang mendekati bulan puasa dan juga nanti mendekati lebaran Idul Fitri kami ada jadwal melaksanakan GPM lagi, total ada 15 kali anggaran kami untuk GPM,” ucapnya.

Saat ini, lanjutnya, yang telah terlaksana baru dua kali yakni di halaman kantor Bakorwil dan sebelumnya dilakukan di Lapangan Desa Tlatah, Kecamatan Purwosari.

”Masih tersisa 13 kegiatan lagi dari gerakan pangan murah. Di gerakan pangan murah ini disediakan bahan pangan pokok, seperti beras, gula, minyak goreng, telur, dan kebutuhan masyarakat lainnya,” katanya.

Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk antisipasi inflasi daerah dan meringankan beban masyarakat dalam membeli bahan pangan murah.

“Harapannya masyarakat dapat memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau,” tuturnya.

Helmy menjelaskan, dalam gerakan pasar murah tersebut, untuk beras per lima kilogram dihargai Rp 51.000, gula pasir Rp16.000 per kilogram, telur ayam ras Rp28.000 per kilogram, dan minyak goreng Rp13.000 per liter.

Sementara itu, Salah seorang warga asal Kelurahan Mojokampung, Kecamatan Bojonegoro yang bernama Dewi Umi mengatakan merasa senang dengan adanya kegiatan gerakan pasar murah tersebut.

“Dengan adanya Gerakan Pasar Murah ini sangat membantu masyarakat di tengah harga beras yang semakin naik,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan Wiwik, warga Kecamatan Bojonegoro, yang mengaku senang karena bisa membeli beras dengan harga murah.

"Jika biasanya beli beras Rp15.000 per kilogram, di pasar murah ini cukup Rp10.200 per kilogram. Saya berharap, ke depan diadakan lagi pasar beras murah ini. Karena sangat membantu," katanya.

Dirinya tidak bisa memungkiri karena memang harga beras saat ini naiknya cukup signifikan.

"Semoga Pemkab Bojonegoro terus bergerak cepat untuk menangani hal ini,” tuturnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024