Pemerintah Kabupaten Situbondo memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik kepada kelompok tani setempat seiring dengan berkurangnya alokasi pupuk urea subsidi dari pemerintah pusat.

Kepala Bidang Penyuluhan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo Muhammad Zaini di Situbondo, Rabu, mengatakan bahwa pelatihan dan penyuluhan pembuatan pupuk organik juga sekaligus sebagai solusi bagi petani ketika menghadapi permasalahan mengenai pupuk.

"Selain menjadi solusi berkurangnya alokasi pupuk urea dan NPK subsidi dari pemerintah pusat, dengan pelatihan pembuatan pupuk organik ini diharapkan para petani secara bertahap mengurangi penggunaan pupuk kimia," katanya.

Zaini menyebutkan pelatihan pembuatan pupuk organik berlangsung selama tiga hari dan diikuti oleh sekitar 180 orang petani yang tersebar dari sejumlah desa dan kecamatan.

Peserta, lanjut ia, diajarkan proses pembuatan pupuk organik baik terbuat dari bahan dasar kotoran hewan maupun sisa-sisa tumbuhan atau daun kering.

"Tentunya dalam pelatihan ini para peserta mendapatkan ilmu pengetahuan membuat pupuk organik. Juga petani punya pengetahuan memanfaatkan sumber daya hayati dan bermanfaat," ujar Zaini.

Pada tahun anggaran 2024, secara nasional alokasi pupuk urea bersubsidi ada pengurangan hampir 50 persen termasuk pupuk NPK karena keterbatasan anggaran.

Dari sebanyak 33.221 ton pupuk urea subsidi yang diusulkan ke Kementerian Pertanian melalui elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok atau e-RDKK, hanya terealisasi 17.552 ton atau 53 persen dari jumlah alokasi pupuk subsidi yang diusulkan.

Pemkab Situbondo akan terus mengedukasi para petani setempat agar tidak terus-menerus dan ketergantungan menggunakan pupuk kimia yang dapat merusak lingkungan.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024