Pengamat ekonomi Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember Muhammad Fauzinudin Faiz mencatat ada empat peluang ekonomi dalam Pemilu 2024.

"Pertama, peningkatan investasi dan pengeluaran politik. Pemilu tentunya mendorong aliran dana ke berbagai sektor, seperti periklanan, logistik, dan teknologi, yang bisa memicu pertumbuhan ekonomi jangka pendek," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.

Kedua, kata dia, stabilitas politik dan kepercayaan investor karena pemilu yang berjalan lancar dan demokratis dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas politik dan hukum di Indonesia, yang penting untuk investasi jangka panjang.

"Ketiga, dampak global. Kita semua dapat menilai bagaimana kebijakan ekonomi Indonesia setelah pemilu akan berinteraksi dengan tren ekonomi global, seperti perdagangan internasional, investasi asing, dan kerjasama ekonomi regional," tuturnya.

Terakhir, kata Faiz, yakni sustainability dan ekonomi hijau. Pandangan terhadap pengembangan ekonomi berkelanjutan dan ekonomi hijau, yang menjadi tren global, juga tak kalah penting.

"Hal itu mencakup investasi dalam energi terbarukan, pengurangan emisi karbon, dan praktik bisnis yang ramah lingkungan," ucap Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jember itu.

Ia menjelaskan momentum pemilu 2024 berpeluang memberikan pengaruh yang signifikan kepada perekonomian Indonesia melalui peningkatan ekonomi pemilu, sehingga diharapkan pesta demokrasi tersebut berjalan dengan lancar, aman dan damai.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Masa kampanye Pilpres 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024