Pemerintah Kota Surabaya melakukan upaya pelestarian budaya dengan memasang papan nama bertuliskan aksara Jawa di gedung hingga laman resmi milik organisasi perangkat daerah (OPD) setempat.
"Kami ingin melestarikan literasi melalui kebudayaan lewat pencantuman penulisan aksara Jawa," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) setempat, Rabu.
Pemasangan papan tulisan aksara Jawa menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya nomor 000/20389/436.1.17/2023 yang terbit pada 19 September 2023.
Melalui SE itu, seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemkot Surabaya diminta untuk mencantumkan penulisan nama instansi dengan bahasa latin dan dilengkapi tulisan aksara Jawa.
Saat ini sudah 78 lokasi kantor instansi di lingkungan pemerintah kota setempat yang sudah terpasang papan aksara Jawa.
Selain di gedung pemerintahan, papan aksara Jawa juga dipasang di rumah sakit umum daerah pemilik pemkot setempat, kantor kecamatan, kelurahan, dan area taman.
"Pakem penulisan atau huruf aksara Jawa saja yang kami berikan, yakni membuatkan tulisannya atau aksaranya," ucapnya.
Pemkot tak membatasi kreasi bentuk, bahan papan, maupun pewarna aksara yang digunakan. Sebab semuanya disesuaikan kreasi, penataan lokasi, dan anggaran masing-masing OPD.
Mia menyebut lokasi dengan papan bertuliskan aksara Jawa diupayakan bisa terus bertambah, mengingat pemasangan yang dilakukan saat ini masih secara bertahap.
"Masih bertahap, kami berharap semakin banyak yang memasang dan mencantumkan tulisan aksara Jawa," ujarnya.
Lanjutnya, untuk aksara Jawa di masing-masing laman resmi milik OPD lebih fokus pada informasi umum, salah satunya terkait profil kedinasan. Sistem informasi pengelolaan surat-menyurat secara digital juga telah mencantumkan tulisan serupa.
Sementara, Pemkot Surabaya juga mengupayakan papan aksara Jawa juga bisa terpasang di fasilitas pendidikan, pertokoan, dan apotek. Karena itu, Pemkot Surabaya berharap dukungan dari para pihak eksternal.
"Memang belum ada himbauan secara resmi, tapi pasti ke arah sana," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami ingin melestarikan literasi melalui kebudayaan lewat pencantuman penulisan aksara Jawa," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) setempat, Rabu.
Pemasangan papan tulisan aksara Jawa menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya nomor 000/20389/436.1.17/2023 yang terbit pada 19 September 2023.
Melalui SE itu, seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemkot Surabaya diminta untuk mencantumkan penulisan nama instansi dengan bahasa latin dan dilengkapi tulisan aksara Jawa.
Saat ini sudah 78 lokasi kantor instansi di lingkungan pemerintah kota setempat yang sudah terpasang papan aksara Jawa.
Selain di gedung pemerintahan, papan aksara Jawa juga dipasang di rumah sakit umum daerah pemilik pemkot setempat, kantor kecamatan, kelurahan, dan area taman.
"Pakem penulisan atau huruf aksara Jawa saja yang kami berikan, yakni membuatkan tulisannya atau aksaranya," ucapnya.
Pemkot tak membatasi kreasi bentuk, bahan papan, maupun pewarna aksara yang digunakan. Sebab semuanya disesuaikan kreasi, penataan lokasi, dan anggaran masing-masing OPD.
Mia menyebut lokasi dengan papan bertuliskan aksara Jawa diupayakan bisa terus bertambah, mengingat pemasangan yang dilakukan saat ini masih secara bertahap.
"Masih bertahap, kami berharap semakin banyak yang memasang dan mencantumkan tulisan aksara Jawa," ujarnya.
Lanjutnya, untuk aksara Jawa di masing-masing laman resmi milik OPD lebih fokus pada informasi umum, salah satunya terkait profil kedinasan. Sistem informasi pengelolaan surat-menyurat secara digital juga telah mencantumkan tulisan serupa.
Sementara, Pemkot Surabaya juga mengupayakan papan aksara Jawa juga bisa terpasang di fasilitas pendidikan, pertokoan, dan apotek. Karena itu, Pemkot Surabaya berharap dukungan dari para pihak eksternal.
"Memang belum ada himbauan secara resmi, tapi pasti ke arah sana," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024