Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran pertama di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang berakhir Minggu (21/1), melampaui target yang ditetapkan Dinas Kesehatan setempat, yakni mencapai lebih dari 8.690 anak/balita dari sasaran awal 8.206 anak.

"Alhamdulillah kerja keras seluruh elemen capaian kita sudah 106 persen, berarti sasarannya lebih dari 8.206 anak," kata Kepala Dinkes Kabupaten Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti di Ponorogo, Selasa.

Pencapaian itu tentu menggembirakan. Karena dalam proyeksi sebelumnya pihak dinas kesehatan selaku pemangku tanggung jawab program ditarget 95 persen dari total sasaran sebanyak 8.206 anak usia 0-7 tahun.

Dyah mengatakan, kendati jadwal putaran pertama berakhir pada Minggu (21/1), pihaknya tetap membuat layanan untuk vaksinasi polio bagi anak yang belum mendapatkan vaksin tetes polio.

Termasuk melakukan penyisiran (sweeping) di setiap layanan kesehatan untuk memastikan seluruh anak mendapatkan vaksin.

Baca juga: Pemkab gelar vaksinasi polio serentak sasar 80.206 anak Ponorogo

"Ya kami perpanjangan untuk toleransi, mungkin ketika putaran pertama ada yang sakit bisa melakukan vaksinasi susulan," katanya.

Dia menambahkan, status KLB polio yang terjadi di Jawa Timur ini diharap menjadi perhatian sekaligus kewaspadaan untuk orang tua.

Karena penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut penyebarannya sangat cepat. Selain itu, penyakit yang mengakibatkan penderitanya lumpuh layu itu tidak bisa disembuhkan, akan tetapi hanya bisa dicegah dengan pemberian vaksinasi polio

"Hakikatnya kita melindungi anak anak di Ponorogo dengan pemberian vaksin polio, dan polio bisa dicegah dengan pemberian vaksin," imbuhnya.

Sementara mengenai kejadian pasca imunisasi (KIPI), Dyah mengklaim jika tidak ditemukan adanya KIPI pada anak yang diberikan vaksin polio.

"Belum ada laporan, jika ada tentu akan segera kita lakukan pemeriksaan dan observasi, apa dari vaksinasi atau yang lainnya, yang jelas hingga hari ini tidak ada KIPI," katanya.

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024