Surabaya - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya 2011 mengalami perubahan yang signifikan setelah adanya perubahan anggaran keuangan (PAK) yakni dari Rp5,1 triliun menjadi Rp4,2 triliun.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Hendro Gunawan, Senin, mengakui dalam PAK yang diajukan ke DPRD Surabaya ini mengalami pengurangan karena banyaknya perubahan yakni soal serapan anggaran yang tidak tercapai karena sejumlah proyek tidak bisa dilaksanakan tahun ini.
Proyek yang tidak terlaksana di antaranya adalah proyek "multiyears" dengan jumlah proyek sebanyak 28 poyek dan total anggaran Rp239 miliar. Tidak itu saja, target capaian penerimaan dari beberapa sektor ternyata meleset di antaranya dari pajak dan retribusi.
"Dengan melihat realitas yang ada, tentu kami harus mengevaluasi APBD. Akhirnya dilakukan pengurangan beberapa pos dan saat ini sedang dibahas di DPRD," katanya.
Tentang nasib proyek "multiyears", pihaknya akan mengajukan lagi ke dalam RAPBD 2012. Sebab, proyek ini sangat penting seperti pembangunan RSUD Soewandhie, atau Gedung Kesenian Surabaya.
"Sebenarnya jika proyek ini disetujui dewan, maka dalam perubahan APBD 2011 ini tidak akan terjun bebas dari Rp5, 1 triliun menjadi Rp4,2 triliun," katanya.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi B Bidang Anggaran M Machmud mengatakan perubahan anggaran ini tidak lebih hanya otak-atik angka-angka yang dilakukan pemkot. Sebab, ketika pemkot membuat APBD 2011 tidak melihat kondisi ada sehingga berakibat pada pelaksanaan di lapangan.
"Seharusnya pemkot bisa mengukur kemampuan sebelum mengajukan Rancangan APBD. Buktinya ketika APBD ditetapkan, ternyata dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan rencana," tegasnya.
Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana mengakui perubahan PAK ini karena apa yang diprediksi pemkot ternyata tidak sesuai. "Tentunya dengan melesetnya prediksi harus harus dilakukan PAK," jelasnya.
Disinggung soal serapan APBD yang rendah sehingga dalam PAK dilakukan pemangkasan akibat dari terlambatnya penggodokan APBD 2011, Wishnu mengakui. Untuk itu, lanjut dia, ke depan agar penggodokan RAPBD 2012 tepat waktu, pihaknya saat ini sedang membahas PAK dan RAPBD 2012. "Akhir November sudah tuntas semua," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011